Muslimah Bicara

Terinspirasi dari pesannya teman di facebook. Sebuah puisi, masih tentang wanita, buat para wanita, para isteri, dan buat para ibu.
To Abu Ario, thanks a lot.

Tak ingin kujadi seorang dara,
Yang bangga dengan kecantikan dan wajah rupawan,
Yang kuimpikan muslimah sejati,
Seri wajahnya bukan karena solekan,
Cahaya paras rupa dari kesegaran wuduknya.

Tak ingin kujadi seorang wanita,
Yang bangga dengan suara yang merdu bak buluh perindu,
Menyanyi lagu mendendang irama,
Yang kuimpikan kelembutan suara,
Mengalun tajwid kitab suci, menghafal zikrullah,
Buat bekalan di hari penghisaban.

Tak ingin kujadi perempuan ,
Yang megah dengan hiasan gemerlapan,
Berbaju tetapi bertelanjang,
Yang kuimpikan muslimah sejati,
Menutup segala keindahan,
Demi menjaga maru’ah diri.

Tak ingin ku jadi teman bermusim,
Yang menukarkan kasih sayang dengan kemewahan,
Yang kuinginkan teman sehidup semati,
Memberi kasih sayang setulus hati,
Bukan cinta dari mata bertuankan nafsu.

Tak ingin ku jadi isteri yang bertakhta,
Yang mengharap ridho suami bila kekayaan di depan mata,
Yang kuimpikan menjadi isteri solihah,
Menjadi sumbu cahaya suka duka perjalanan.

Tak ingin kujadi seorang mama,
Yang membiarkan anugerah Illahi tanpa didikan asuhan,
Yang kuimpikan menjadi seorang ibu,
Ibu mithali yang menjadi semangat juang putera- puteri.

Photobucket

Tour Pertama

Di akhir tahun ajaran, yayasan tempat kami kerja biasanya ngadain rihlah seluruh pegawai. Dan tahun ini kebagiannya gak jauh-jauh, ke pantai dan taman Sosro di Tegal. Tiap pegawai dibolehkan membawa semua anggota keluarga inti. Berangkat, dari Kuningan dijadwalkan hari Selasa jam 5 pagi.

Tapi yang namanya keluarga besar, ngaretnya pastiii ada aja. Makanya baru bisa berangkat jam 6. Kita mah udah bersusah payah dari rumah pengen dateng tepat waktu. Eh, tetep aja baru bisa ngumpul semua jam 6. piuhh! Zaheer…? Of course dunk diajak. Yang biasanya jam setengah 7 baru bangun, pas kemaren jam 4.30 udah bangun. Kayak yang udah diprogram yah? Tepatnya siiy Zaheer bangun karena berisik sama mama n ayahnya nyiapin barang-barang yang mesti dibawa. heheh, Bangun kapaksa. Langsung dech ta poles aja tuh anak, gak lupa dibersih-bersihin dulu. Biar wangii …


Foto dulu di depan bis nya, sama mama yang lagi nyengir. Semuanya ada 16 bis. Dan ini pertama kali Zaheer naik bis.


Selama perjalanan, karena masih ngantuk kali ya, Zaheer tidur lagi, lumayan lama sekitar satu jam. (perjalanan ke Sosro bisa nyampe 3 jam). Kita nyampe di sana jam 9. Langsung dech acara santap menyantap di pantai. Gak lupa poto dulu dekat patung welcome nya.



Yang namanya pantai, pasirnya lembuuut banget. Zaheer seneng banget, lari sana sini, walopun hawa panasnya minta ampyun.



Acaranya dimulai dengan perlombaan sepak bola pantai, dilanjut dengan lomba layang-layang.



Setelah puas main-main di pantai, kita ke kolam renang. Zaheer dengan ban helikopternya asik nyebuk-nyebukin air, dan masih sama kayak renang yang pertama, Zaheer sepertinya speechless. heheh…




Cape renang dan kulit pun udah kerasa panas terbakar, waktunya makan siang, disuapin, malah ngupil. (liat dech potonya, Zaheer jadi item banget siy..)


Udah kenyang, lanjut ke barmain-main di taman, kejar-kejaran ma ayahnya.



Jam 15.00 pulaanggg.. (cat: photo-photo di atas langsung diapload tanpa diedit, jadi harap maklum, seadanya)

Photobucket

Kursi Biru

Ceritanya sore-sore amat, hampir mendekati maghrib kali, Zaheer lagi di ruang tengah sendirian, soalnya ayahnya belom dateng dari kerjaan, lembur. Aku tinggal dulu sebentar ke kamar mandi.

Baru beberapa menit, gak sampe sepuluh menit, pas kembali ke ruang tengah aku kaget banget, Zaheer ternyata udah berada di atas meja, lagi berdiri. Aku pikir, ini gimana caranya ujug-ujug dia bisa berada di atas gitu. Pas diteliti (heheh..bahasanya), ternyata dia naik lewat kursi birunya. Kursi kebesarannya, yang biasa dipake buat acara makannya. Tapi seringnya sich dipake buat manjat.


Langsung dech kejadian langka ini aku ambil photonya, pake hape lagi. Jadi hasilnya gelap karena emang hari juga udah gelap. Yah lumayan lah..

Photobucket

Bagaimana kelak..



Diam-diam saat Zaheer tidur, aku iseng-iseng ngambil photonya, cuma pake ha pe. Hasilnya ga begitu jelek. Wajah tenangnya saat tertidur, begitu tampan dan menggemaskan (menurutku). Aku jadi berpkir, mo jadi seperti apa dia kelak. Yang jelas jadi apa pun, tiap orang tua pastinya mengharapkan anak yang berbudi luhur. Pinter oke, cerdas bagus, kaya juga ga da yang larang. Tapi satu yang tidak boleh terlewatkan, kecerdasan emosional.

Aku ingin bercerita sedikit tentang seseorang rekan kerjaku saat ini *bukannya ngegosip loh*. Sebut saja namanya Ly. Dia bukan atasan, juga bukan ketua bidang. Tapi bisa keliatan banget ambisinya mencapai itu. Kemarin, ceritanya dalam kepanitian kegiatan akhir tahun ajaran, ada seseorang, sebut aja Dy, ditugaskan mengerjakan suatu pekerjaan.

Karena kali ini merupakan yang pertama banget bagi Dy dalam pekerjaan ini, yang memungkinkan masih perlu beberapa bimbingan. Tanpa sengaja, dia berbuat suatu kesalahan, yang menurutku masih bisa diperbaiki secara baik-baik. Nah, ketika si Ly tau soal ini, pecahlah kemarahannya. yang dilanjut dengan acara memaki-maki si Dy ini.

Aku yang menyaksikan hal ini hanya bisa mengurut dada, dan beristighfar dalam hati. Ni orang (Ly) kok bisa-bisanya memaki-maki seperti itu, padahal bisa disampaikan dengan cara yang lebih arif bukan malah memaki-maki, apalagi yang secara umur lebih tua Dy. Apa tidak bisa lebih sopan sedikit. Aku jadi gak respek lagi nich ma dia. Atasan kami pun ketika tau hal ini, hanya menasehati Dy memberi tahu apa yang seharusnya secara baik-baik.

Sedikit flashback, memang banyak orang yang gak suka sama orang ini (Ly). Sifatnya yang sepertinya sama sekali tidak bisa mengontrol emosi, makanya banyak orang tidak suka sama dia. Naluri menguasai dan sok memerintah, mendominasi sikapya.

Hmmmh..buat anakku.. ini sebuah contoh nak, jika kamu kelak pengen dicintai banyak orang, hindari sifat-sifat seperti ini. Jadi pemimpin adalah mungkin harapan tiap orang, Yang jelas, jadi apa pun kamu kelak tidak boleh melupakan sifat empati, sopan-santun (tata krama) dan pengendalian diri.


Jadi pe-er lagi nich buat orang tuanya, bagaimana mengasah kecerdasan emosionalnya, selain memang mesti tetep ngasah kecerdasan intelektualnya.

Naluri pemimpinmu sudah bisa terlihat ketika kamu bermain dengan teman-temanmu. Seringnya kamu yang mendominsi permainan. Tapi ada sedikit yang mama ga suka, ketika sifat jailmu muncul, (menurut pengasuhmu) kamu kadang suka memukuli temanmu walopun ga bersalah apa-apa. heheh.. sifat ini entah nurun dari siapa, apa ini hanya sebagian dari eksplorasi memukul, ataukah ada suatu perasaan lain yang menyebabkan kamu suka memukul orang?

Photobucket

rASa TakuT

Aku sering denger bahwa anak kecil itu bisa melihat benda-benda atau hal-hal yang ‘halus’, yang mungkin luput dari penglihatan orang dewasa. Karena apa, karena anak kecil jiwanya masih suci.

Pernah beberapa kali, aku mendapati Zaheer lari ke arahku dari ruangan berbeda sambil dengan mimik muka ketakutan. Gak tau penyebab pastinya, yang jelas setelah berlarian itu dia langsung meluk aku. Memang belum bisa dipastikan itu ekspresi rasa takut karena apa, atau cuma pengen dipeluk aja.

Pernah juga Zaheer seperti yang melongo, iba-tiba menoleh ke arah depan rumah beberapa detik seperti yang sedang memperhatikan sesuatu. Coba aku cek apa yang diliatnya, ternyata ga da apa-apa yang sepertinya layak untuk ditatap, atau dengan kata lain ga da apa-apa yang bisa menarik perhatian Zaheer sampe harus ditatap selama sekian detik.

Percaya ato nggak, yang jelas kita semua tentu percaya adanya alam ghaib dan alam jin. Kita hidup di masing-masing alam dan tidak saling merugikan, jadi sebenernya ga da yang perlu ditakutkan. Tapi kita juga kadang punya rasa takut itu. Entah karena pengaruh film-film horror, cerita-cerita mistis atau percaya tahayul, dsb. Yang paling penting, kita tidak lupa untuk selalu meminta perlindungan dari Sang Maha Penggenggam alam dan kehidupan.

Photobucket

Hobi Baru

Setelah beberapa waktu lalu, hobinya Zaheer ngemut jari (mengisi waktu luang kalo lagi ga da kerjaan..heheh..apa iya?). Kini hobi tersebut udah berganti ma corat-coret. Ga bisa liat mamanya ato ayahnya lagi pegang balpoin atau pensil, langsung dech dipinta secara baik-baik, ato parah-parahnya direbut malah tanpa permisi.

Melihat hobinya yang suka curat-coret, dibelikanlah satu set spidol warna plus buku gambarnya. Sekalian biar bisa dikenalkan warna-warna. Awalnya dikasi itu, tampaknya Zaheer seneng banget. Dengan khidmat merhatiin mamanya nerangin cara megang spidol, cara mencorat-coret biar bisa timbul warna-warna.

Maka tanpa ba bi bu lagi, dengan lancar semua halaman buku gambarnya dalam waktu kurang dari 1 jam sudah penuh dengan lukisan-lukisannya Zaheer. Bukan gambar mobil-mobilan juga bukan rumah-rumahan ato pesawat-pesawatan, tapi tidak lain dan tidak bukan, berupa gambar benang kusut. Heheh..semua anak kecil juga bisa kaleee!

Setelah bosen dengan corat-coret dan bukunya juga udah ga da halaman yang kosong, Zaheer pikir daripada nanggung kali ya.. dihabisin dech tuh buku gambar, disobek-sobek lah, dimakan lah (hihiy..yang ini siy dilebih-lebihkan aja) jadi belum sempet diabadikan coretannya.

Spidolnya pun dalam waktu kurang dari sehari udah kececer kemana-mana. Dikumpulin lagi, dicecerin lagi. Malah sekarang dah pada ilang, dan yang sisa pun dah jadi bangkai, kedua ujungnya rata-rata copot pada kemana.

Maka dengan sisa-sisa spidol yang ada, Zaheer mulai mengembangkan kreativitasnya melukis di kanvas siap saji (heuheu.. bahasanya!). bukan kanvas sich, tapi di tembok. Kini hampir di semua bagian dinding ruang tengah terdapat lukisannya. Alhasil, kebersihan dan kerapian ruangan ini agak-agak sulit tercipta.


Nih dia photonya, lagi curat-coret di dinding yang ada sedikit kurapnya, heheh..

Photobucket

Bisa kata apa aja nich?

Masih ngomongin soal bahasa, sekarang ini Zaheer sedang gencar-gencarnya diajarin kata-kata, rasanya kok akhir-akhir ini Zaheer keliatannya mudah banget niru kata-kata yang diucapkan orang-orang, Tinggal penegasan maksudnya aja, misalnya kata “sapi”, udah bisa ngucapinnya tapi belom tau maksudnya.

Ada beberapa kata yang udah bisa diucapkannya dan tau maknanya, diantaranya :

1. Bobo, kalo dah menuju ke kasur
2. Dede, dengan menunjuk dia sendiri (menunjuk dadanya) ataw kalo ketemu ma anak kecil yang masih digendong ma ortunya, ga peduli ia lebih muda ato lebih tua. heheh..
3. Cicak, kalo liat ada cicak di dinding, langsung nyanyi lagunya “cicak-cicak di dinding”. Tapi baru bisa kata cicak-cicak nya aja.
4. Haiii, menyapa, kadang sambil melambaikan tangan.
5. Mamah, ke aku dong tentunya *bangga*
6. Emeh, kalo minta ASI, kadang sambil bongkar-bongkar baju mamanya, walah…! bahaya nich kalo kebetulan lagi di luar.
7. Abah, bukan cuma ma kakeknya, tiap ada orang tua lewat pun selalu dipanggilnya abah.
8. Pipis, kalo dia dah ngompol, sambil nunjukin kalo celana basah.
9. Papah, ke ayah
Bapa, ke ayah
Ayah, ke ayah (yang ini baru kemaren bisanya)
10. Teteh, ke teh Uti
11. Acis (bahasa Sundanya uang untuk anak-anak), sambil menengadahkan tangan, maksudnya minta uang buat jajan.
12. Dadah, kalo yang satu ini kadang bener dengan melambaikan tangan, kadang cuma ngasal doang.
13. Enya, heu-euh, mengiyakan sesuatu. Biasanya kalo ada orang dewasa lagi ngobrol, Zaheer suka nimbrung.

Sementara baru ini aja yang aku inget Zaheer dah bisa. Lain-lainnya di inget-inget dulu yah.

Photobucket

BahasA

Kali ini soal penggunaan bahasa untuk percakapan sehari-harinya Zaheer, kami pilihkan bahasa daerah aja. Setelah menimbang dst, mengingat dst, memperhatikan dst, akhirnya memutuskan, kami gunakan bahasa daerah (Sunda) aja dulu untuk diajarkan ke Zaheer. Why?

Mungkin banyak ibu-ibu yang lebih memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama yang dikenalkan kepada anak-anaknya, dengan pertimbangan lebih mendunia, eh.. lebih meng-Indonesia deng, juga biar lebih mudah dalam bergaul dengan sesamanya dan biar nanti masuk sekolah kelak lebih mudah mencerna pelajaran, karena memang buku-buku pelajaran dicetak dalam bahasa Indonesia. Kurang lebih begitu. Okay.. aku akui itu alasan yang masuk akal.

Tapi nich, kami lebih memilih untuk mengenalkan lebih dulu bahasa Sunda, sebagai bahasa sehari-hari dengan alasan :

o) pertama, lingkungan kami menggunakan bahasa Sunda. Jadi kalo misalkan kami memaksakan mengajarkan bahasa Indonesia, maka mungkin hasilnya akan campur aduk. Parah-parahnya anak akan keder dengan bahasanya. Di rumah diajarin bahasa Indonesia, sementara lingkungan luar berbahasa Sunda. Padahal di usianya kan masih baru mengenal bahasa, belajar ngomong. Maka bukan tidak mungkin, anak hanya akan jadi jadi makhluk asing di lingkungannya sendiri dan tentunya akan terbatas dalam bergaul.

Lain halnya dengan anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan masyarakat yang memang menggunakan bahasa Indonesia. Di lingkungan seperti ini, membiasakan anak berbahasa Indonesia, gak masalah.

o) kedua, setelah melakukan penelitian (ceileeee…) terhadap beberapa anak tetangga (bukannya kurang kerjaan loh), yang di rumahnya dibiasakan bahasa Indonesia, itu ketika dia bermain dengan anak-anak lain seusianya, gak bisa supel, malah cenderung jadi anak pendiem bahkan pasif. Kemungkinannya adalah dia tidak mengerti pembicaraan atau memang mengerti tapi gak bisa menimpali. Hal ini juga yang menyebabkan temannya jadi kaku bergaul dengannya. Dan ujung-ujungnya gak jarang aku temuin anak tersebut bermain sendirian aja. Dan ini nyata sodara-sodara!

Soal mengajarkan bahasa Indonesia, kami pikir akan diajarkan pula nanti setelah kemampuan bahasanya lancar (mudah-mudahan di usia 3 tahun sudah lancar banget) dan kemampuan berkomunikasinya sudah oke. Soalnya, ya itu tadi sebagai persiapan bersekolah kelak, PG lah, TK lah atau SD dst. Di usia segitu insya Allah anak udah gak keder lagi dengan berbagai bahasa, dan bisa juga dibantu dengan tayangan TV anak. Mudah-mudahan.

Bagi yang mo sharing, silakan …

Photobucket

Saat Mama Pergi ...


Anakku.. Hampir tiap pagi mama pergi ngantor. Saat kamu sudah bersama pengasuhmu. Saat itu hanya tatapan kosong matamu. Entah apa artinya. Apa yang kamu pikirkan saat itu. Saat tiap kamu menyaksikan mama berangkat kerja di pagi hari.

Kadang mama berharap lambaian tangan mungilmu. Tapi kamu sama sekali ga melakukannya. Marahkah atau memang perasaan-perasaan selainnya. Kadang kamu mengiringi kepergian mama dengan tangisan, kadang kamu malah seperti ga peduli. Atau adakah perasaan sedih tiap kali mama tinggalkan. Semua terselimuti dalam redupnya pandanganmu.


Ada kalanya perasaan sedih mama saat meninggalkanmu. Ada kalanya malah perasaan biasa-biasa saja saat kamu tetap ceria walaupun melihat mama pergi. Di tempat kerja, gak jarang mama merasa risau dan gundah mengingatmu.


Apakah selama mama tinggalkan, kamu baik-baik aja ataukah sebaliknya. Bagaimana perasaan mu saat bersama pengasuhmu selama hampir seharian. Ketika kamu bermain bersama teman seusiamu yang selalu didampingi ibunya, adakah perasaan iri dan sejenisnya.


Walaupun kamu masih seorang bocah yang baru berumur 15 bulan, bukan berarti kamu tidak merasakan perasaan-perasaan seperti itu. Mudah-mudahan suatu saat kamu bisa mengerti alasan-alasan semua ini, sebab mama meninggalkanmu setiap hari. Adalah untuk masa depanmu, masa depan kita, yang lebih baik lagi. Insya Allah.

Photobucket

pENGALAMAn pERRTAMa



Ini adalah pengalaman pertamanya Zaheer renang. Akhir pekan kemaren kita isi dengan renang di Sangkanhurip. Tempatnya gak begitu jauh dari rumah, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menitan.

Sebelum berangkat, kita sempet ragu, mengingat Zaheer baru sembuh dari panas, sempet khawatir kalo-kalo Zaheer bisa pilek lagi. Tapi dikuatkan niat, bismillah..

Karena hari Minggu, pengunjung banyaknya minta ampun. 4 kolam penuh semua. Awalnya aku gak selera turun, liat kolam renang hampir sesek kayak gitu. Tapi pikir-pikir daripada keberangkatan kali ini sia-sia, ya sud lah.. tiket juga dah dibeli n kita juga dah masuk areal, akhirnya sama-sama nyemplung juga.

Karena kali pertama dan baru dikenalkan, Zaheer tentunya ku pakein ban pelampung yang ada dudukannya, semacem trial swimming set lah namanya. Yang bentuknya mirip heli kopter. Sengaja, biar Zaheer suka.

Awalnya masuk kolam, Zaheer kayaknya kaget banget, padahal sebelumnya udah meronta-ronta pengen cepet-cepet nyebur. Maklum lah baru tahap perkenalan. Beberapa menit pertama Zaheer hanya bengong, baru setelah ada koneksi (heheh..), wajah cerianya terlihat.

Yang bikin aku heran, selama di kolam Zaheer sama sekali gak mengeluarkan sepatah kata pun, hanya gerakannya aja yang aktif, tangan dan kaki di gerak-gerakin mainin air. Seneng banget. Setelah keliatannya udah kedinginan, kita pindah ke kolam air anget yang terdiri dari campuran belerang yang katanya bisa buat mengobati penyakit kulit. Di kolam ini pun sama, penuh. Ga papa lah, agak dempetan. Hmmmmh..badan serasa uenak bener. Zaheer juga ga mo berhenti asik nepuk-nepukin air, dan teteeep gak mo ngomong sedikit pun.

Gak lama kita berendam, karena Zaheer udah keliatan matanya memerah. Bersih-bersih dilanjut dengan minum-minum. Baru dech Zaheer angkat bicara. Berceloteh riang banget. hihih..kenapa ya, padahal tadi dieeem aja, apa mungkin karena ketemu suasana yang sama sekali baru kali yaa?

Photobucket

oTOMATIs


Ada beberapa kebiasaan Zaheer akhir-akhir ini. Diantarnya ada satu yang bikin gemez. Tiap kali Zaheer denger musik, itu kayak yang udah otomatis, tangannya pasti langsung goyang-goyang nari atau badannya yang digoyang-goyangin, tanpa disuruh. Ga peduli musiknya mo dangdut, mo musik rock, mo disco, bahkan musik lain yang sebenernya ga cocok buat goyang pun buat Zaher gak masalah, teteeep goyang. Ga peduli mo di tempat sepi, mo yang rame, di rumah, di jalan, di pasar, pokoknya dimana aja.

Tapi kadang juga Zaheer nyambungnya agak telat, misalnya kita lagi jalan, melewati suatu rumah yang lagi nyetel musik, kitanya udah di mana…Zahernya baru ngeh goyang. Padahal musiknya udah gak kedengeran karena udah jauh. heheh .. alhasil, Zaheer goyangnya sambil bengong. “Loh kok musiknya ilang???”


Tapi nich selama dia goyang, biasanya Zaheer pasang mimik muka yang datar-datar aja. Jadi goyangannya gak sinkron sama ekspresinya. Goyang sih goyang, tapi gak tau pikirannya lagi kemana.


Selain itu, dia juga hobi mainin saklar listrik. Gak peduli di rumah siapa aja, kalo nemuin saklar, langsung minta digendong buat pencet-pencetin tuh saklar, soalnya kan biasanya itu adanya nempel di dinding setinggi badan orang dewasa. Zaheernya sich asik-asik aja bisa nyalain-matiin lampu, tapi yang gendongnya yang gak nahan pegel kelamaan, kalo diturunin, huh bisa pundung tuh.. Mesti pinter-pinter ngalihin perhatian. Hmmm .. moga aja aman deh tuh saklar.


Ada lagi kebiasaan Zaheer, tiap aku pulang kerja, seringnya nyamber ke tas yang dibawa dan langsung ngobrak-abrik isinya. Yang dicari tidak lain dan tidak bukan, adalah sebuah dompet. *matre yaa?!* Kalo udah ketemu, bahaya dech tuh, langsung isinya dikeluarin semua, kadang ada yang dirobek atau cuma diremas-remas. Kalo pas nemu koin, bisa dimakan tuh. Dan sama aja, yang ini juga kalo dilarang, bisa ngamuk dia…


Dan satu lagi, Zaheer juga hobi memasak, tepatnya sih hobi ngobrak-abrik dapur. heheh..mo jadi koki nih bang??

Photobucket

Walimahan Adiknya Nenek

Karena yakin udah sembuh total, kemaren Zaheer diboyong ke rumah uyutnya di Darma, ada walimahan adiknya ibuku, alias adik neneknya Zaheer. Panggilannya nenek juga kali yaa.. hihih.. lucu, Zaheer punya nenek yang masih muda banget. Bahkan ada yang masih remaja remaji.

Memang uyutnya Zaheer tuh anaknya banyak. Semuanya ada 9. Ibuku sendiri adalah anak yang ke-2. Dan yang kemaren nikah, anak yang ke-7. Namanya Iis, usianya baru 21 tahun.

Alhamdulillah acaranya lancar hingga selese. Sederhana banget. Walopun awalnya sempet ngaret juga siy, yang harusnya akad dimulai dari jam 8, baru bisa mulai pada jam 9.15. Soalnya jarak calon suaminya lumayan jauh, dari Tasik.


Anyway .. Mi Iis, selamat yaa atas pernikahannya, barakallah. Mudah-mudahan bisa membangun rumah tangga yang samara n cepet dikasi momongan yaa .. amin.

Pulangnya nyempetin mampir dulu di Waduk Darma. Foto-foto dulu di jembatannya..
(padahal Zaheer udah ngantukk berat .. tuh udah ngucek-ngucek mata)

Photobucket

aLHAMDULILLAh

Bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya.. atas nafas yang hingga detik ini masih diberikan-Nya.. atas kesempurnaan anggota badan beserta fungsinya. Alhamdulillah ...

Zaheer udah bener-bener sembuh sodara-sodara. Senengnya .. Nich photonya, lagi maem jagung manise.


Photobucket

Kondisi membaiK

Alhamdulillah Zaheer udah agak baikan sekarang. Panasnya turun. Udah mulai lagi bisa ketawa-ketiwi, aktif lagi maenin mainannya. Plus aktif lagi jailnya. Cuma masih ada sedikit rewelnya dan jadi agak manja. Tapi lupa, gak kepikiran mabil fotonya.

Alhamdulillah..ini juga atas do’a dari semuanya, gak ketinggalan dari temen-temen blogger juga. Thanks all..

Mudah-mudahan ini bukan sementara aja dan mudah-mudahan panasnya ga naik lagi. Insya Allah.

Photobucket

dIAGNOSa

Lanjut cerita sebelumnya, sampe kemaren siang panasnya Zaheer belom turun juga. Maka sore harinya dibawa periksa ke dokter terdekat. Ketika memeriksa Zaheer, dokter tersebut menampakkan raut muka yang khawatir, karena katanya panasnya tinggi banget. Plus panas dalem.

Ngeliat dokter begitu keliatan khawatir, aku jadinya tambah panik. Apalagi ditambah diagnosa sementara, hasinya Zaheer mengalami gejala tipus (thypus). Betulkah? Dalam hati, ya Allah anakku yang masih baru berumur 15 bulan kurang sudah mengalami penyakit berat ini. Mudah-mudahan ini tidaklah seberat yang aku bayangkan ya Allah.

Tapi kata dokter, ga usah kuatir, ini hanya gejala ringan. Dikompres saja dengan air hangat kuku, dan sering dikasi minum, sekali-kali dikasi teh manis hangat. Obat yang diberikan berupa puyer yang terdiri dari campuran antibiotik.

Membaca di sebuah artikel tentang penyakit thypus ini, penyakit ditimbulkan dari kuman tipus yang tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Kuman ini bersarangnya di usus halus, dan bisa menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa jebol, dan usus jadi bolong. Nau’dzubillah min dzalik.

Jadi kepikiran, Zaheer abis makan apa yah? PR : evaluasi makanan.

Ya Allah sembuhkanlah my Zaheer..
Allahumma rabban-naasi adzhibil ba'sa asyfi antasy-syaafii laa syifaa'a illaa syifaa'uka syifaa'an laa yughaadiru saqaman. Imsahil ba'sa rabban naasi biyadikasy syifaa'u, laa aasyifa lahu illaa anta, as'alullaahal 'azhiima, rabbal ' arsyil 'azhiimi an-yasfiyaka. Aamiin.

Photobucket

sAKIt pANAs


Mulainya kemaren siang, Zaheer sakit panas. Suhu tubuhnya kira-kira sekitaran 38 derajat. Di saat kayak gini nich aku biasanya baru keingetan bahwa belom punya thermometer, jadi pas butuh kayak waktu-waktu begini cuma bisa dikira-kira aja. Padahal sering siy ngerencanain beli thermometer, tapi gak tau kenapa lupa mulu ampe sekarang ini.

Karena kemaren aku pulang kerja hampir memasuki waktu maghrib, jadi Zaheer belum aku bawa periksa ke dokter. Baru ku kasi parecetamol yang ada aja, mudah-mudahan panasnya bisa turun. Dan lagian kata ayah juga, kemungkinan panasnya kali ini pengaruh dari numbuh giginya lagi. Giginya siy udah nongol, tapi karena belom keluar semua bagian, jadinya masih ada proses perobekan di bagian gusinya yang pada sebagian anak hal ini bisa menyebabkan sakit dan atau rewel.

Tadi malem alhamdulillah tidurnya nyenyak n gak begitu banyak keganggu. Mudah-mudahan Zaheer bisa segera pulih. Tapi kalo panasnya belum ada penurunan *moga-moga ini gak terjadi*, rencananya siang ini mo dibawa berobat aja. Aku suka agak-agak kuatir kalo udah berhubungan sama yang namanya sakit panas.

Hmmmmh..cepet sembuh ya my lovely son. I hope you’ll be better n better …

Photobucket

JaiL

Akhir-akhir ini sifat jailnya Zaheer muncul. Ni anak hobby banget ngerecokin. Terutama ketika dia ngerasa ga diperhatiin. Misalnya, kalo mamanya asik lagi di depan kompie, itu kan pastinya dia ga keperhatiin tuch, so Zaheer pasti ga mo tinggal diam, ada aja yang dikerjainnya biar mamanya berenti n balik merhatiin dia. Ikutan mencet-mencet keyboard lah, mencet-mencet tombol yang di monitor lah, dan gak mo berhenti. Padahal aku dah kasih semua maenannya yang sekarung biar anteng, tapi teteeep terus-terusan ganggu.

Ada lagi, kalo kita (ayah ato mamanya) lagi pengen asik-asik nonton TV, bukannya ikutan nonton juga, eh malah juga ga lepas dari aksi jailnya, dimatiin tuh TV. Coba dinyalaain lagi ma si Ayah, dimatiin lagi, dinyalain lagi, di matiin lagi, begitu terus sampe kita pun ga mood lagi nontonnya. Ujung-ujungnya dibiarin deh TV dalam keadaan mati n gak jadi nonton. Bubarrr…

Lain waktu, ketika ayahnya lagi asik mainin HaPe nya di kursi depan, uncluk-uncluk Zaheer nyemperin sambil bawa steples yang dia ambil dari ruang tengah, tiba-tiba terdengar suara “peletak!” dan sedetik kemudian, disusul suara “aawwww..”(ayah mengaduh kesakitan). *heheh…udah tau kan apa yang barusan terjadi?*.

Ada juga nich cerita di sore hari ketika aku lagi ngelipet-lipetin baju, itu tiap yang udah rapi pastiiii ditarik-tarikin ato kalo udah hampir selese, setumpuk baju yang udah rapi dirobohin ma dia, Aku rapikan lagi dan kali ini dijauhkan dari jangkauannya, eh.. malah nangis..ngembekk…Hmm, kalo dah gini mendingan acara rapih-rapihnya ditunda aja lah ya..biarkan sajah menumpukkk.

Dan ada lageee sejumlah kejailannya yang kadang ga terduga, yang kerap kali bikin gemes ato malah bikin jengkel *kalo ditulis semua, kepanjangan, bikin males yang baca, heheh..*

Photobucket

aWARd

Akhirnya…bisa dapet award juga. Give me applause please! Seumur blog ini ada, baru kali ini dapet award, hehe..dari Nia/Mama Ina *thanks yaa..*. Beberapa hari yang lalu kan udah dikerjain tuh PR nya, sekarang dapet awardnya. Aku sich tadinya mo terima satu aja, tapi berhubung ada pilihan (dari yang memberi) untuk mengambil semua awardnya, ya sud, aku comot semua (ada 7 bo!), bukan kemaruk loh, tapi sayang buat dilewatkan. heheh…

Ini dia awardnya (n dah nangkring di atas, ntu tuh) :


Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Photobucket Photobucket Photobucket

Berhubung award ini mesti diteruskan, hmmm..aku kasih dulu PR nya ke beberapa temen blogger *binun nich, semuanya yang pernah mampir ke blogku oke-oke, tapi mesti 3 aja*. Ini aja dech, yang nampaknya rajin tiap hari posting, di antaranya sebagai berikut :

1. EPG-Studio (dipilih yang belum ada yah)
2. Yenni “Yendoel” (mama Crystal n Angie)
3. Bunda Ains Syams.

Yups, buat 3 blogger di atas, dikerjakan ya PRnya, trus ambil awarnya.

Photobucket

nGEMUt jARi



Ada satu lagi kebiasaan Zaheer saat ini. Dia lagi suka-sukanya ngemut jari di sela-sela waktu luang *hehe.. kesannya kayak orang yang dah kerja aja gitu*. Dari pada nganggur kali ya? Yang dikemut tiga jari sekaligus. Telunjuk, jari tengah dan jari manis. Awalnya siy aku sempet heran, apa itu gak bikin mual ya? Dan benar aja, beberapa detik kemudian, ada suara hoek..hoek.. Tapi teteeep aja ga mo lepas jarinya.

Kalo dilarang dan disuruh lepasin, dia pasti marah ato parah-parahnya nangis. Zaheer udah bisa marah nih, udah gitu suaranya keras banget. Itu artinya dia gak suka.

Bukan apa-apa ato gimana, ini bener-bener mesti dilarang, soalnya kata orang yang sudah berpengalaman, bayi yang suka ngemut jari itu bisa menghambat ato mengganggu pertumbuhan gigi. Padahal sejak lahir sampe sekarang, Zaheer belum pernah aku kenalin sama yang namanya empeng atau sejenisnya.

Selain itu, melihat pengalaman aunty nya Zaheer yang di Bekasi, itu gara-gara waktu kecilnya suka ngemut jari, kebiasaannya ini keterusan ampe kelas 4 SD, baru bisa berhenti. Kalo kayak gini kan bisa gaswat.

Photobucket

Abah Uti

Jam setengah 4 pagi Zaheer udah bangun, begini nich reaksinya kalo pas bangun udah gak ada mamanya di kamar. Nangis, kayak yang sediih banget. Padahal biasanya bangun tidur itu suka maen tepuk tangan sendiri, ini kalo pas bangun masih ada mamanya di sampingnya.

Apa hubungannya ma judul di atas? Gak ada sich sebenernya. Cerita aja. Hehe.. Baru, foto berikut ini ada hubungannya ma judul.


Mama Uti, alias pengasuhnya, punya ayah yang tinggal serumah dengannya. Zaheer biasa panggil dia abah *sebenernya setiap ada kakek-kakek yang lewat juga, Zaheer selalu manggilnya abah*. Nah, cara jalannya yang udah agak doyong kedepan *maaf, maklum udah sepuh banget*, kemaren niy, gak tau siapa yang ngajarin, Zaheer niruin cara jalannya abah Uti. Astagfirullah, kaget plus pengen ketawa ngeliatnya. Duuh..ni anak yang masih polos, kok ada-ada aja tingkahnya, apa ini bagian dari ngeledek *kalo bener gini, gak sopan ya! hehe*, ato emang ga sengaja aja. Duh, abah maafin Zaheer yaa..

Photobucket

Ma Ma Ma..

Cihuuuy…! Sesuatu yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi juga.. Apa siiy? Begini, Zaheer kan kalo disuruh bilang “ma ma ma”, itu pelitnyaa minta ampun. Biasanya kan kalo baby-baby yang laen, sebelum berkata-kata apa aja, itu yang pertama kali bisa kan kata “ma ma” karena yang paling gampang.

Lah ini Zaheer malah sebaliknya, dia lebih dulu bisa ngucapin “teteh, aa, papah, abah, bapuh *kalo yang terakhir ga tau apa artinya* dan lain sebagainya. Tapi kalo disuruh bilang “ma ma”, dia malah milih diem.

Nah, beberapa waktu lalu tiba-tiba Zaheer bilang “ma ma ma”, sambil senyam-senyum. Lah, aku yang dengernya n sebagai mamanya tercinta langsung loncat kegirangan *hehe..dilebih-lebihkan sich sebenernya*. Rasanya senengg bgt, bisa dipanggil mama sama anaknya. Langsung dech kuciumin pipi nya yang embemnya udah berkurang. Walopun sebenernya “ma ma” nya itu belum tentu maksudnya adalah aku.

Sekarang hampir tiap kali nangis, selalu disertai dengan rengekan “ma ma ma”. Dan ada beberapa kata yang ada huruf m nya, contohnya “emeh” (kalo minta ASI), “embeu” (kalo ngajak, kemana aja), dsb.

Cuma yang bikin aku masih mengkel, “ma ma” nya itu ternyata emang bukan maksud ke aku. Tiap kali ada kesempatan, aku sering ajarin sambil menunjuk diri sendiri, “ini ma ma”, ehh.. dia malah menirukannya selalu “papah”, dan itu hampir tiap kali aku ajarin, selalu begitu.

Zaheer : *sambil agak teriak* “mamamamama”
Aku : “Coba de..sebutin lagi, ini ma ma”
Zaheer : “Papah”
Aku : “Mamah”
Zaheer : “Papah”

Gubrakk.. Hmmm…ya sutra lah. Yang penting aku udah seneng Zaheer udah bisa huruf “m”.

Photobucket