ZAHEER LAGI HOBI APA?

Berangkat dari pertanyaannya Bunda Zahia, maka terbitlah ide menjadi satu tulisan ini.

Hobinya zaheer akhir-akhir ini, dia lagi suka maen musik. Beberapa hari yang lalu aku beliin alat musik maenan, calung-calungan. Belum terarah sich cuma ngasal aja. Kayak yang lagi maen calung beneran, gayanya sambil nyanyiin lagu ”cicak di dinding” sambil maenin calung nya. Syair yang kadang bener, kadang diganti-ganti seenaknya bikin geli yang dengernya. Contohnya jadi : “cicak..cicak… doooot!”

Selain itu juga lagi suka-sukanya ngacak-ngacak buku, berlagak seperti yang lagi baca buku dengan mulut komat-kamit atau bersuara ngegerenyem gak jelas. hehe.. mungkin karena sering liat ayah dan mamanya baca buku. Udah agak seneng dibacain cerita dari gambar-gambar di buku, walopun mantengin konsennya masih agak ogah-ogahan juga.

Bongkar pasang mobil-mobilan dan motor-motoran. Hobi yang satu ini mungkin yang paling menonjol di antara hobi yang lain, selain emang karena maenan yang berupa kendaraan lah yang paling favorit buatnya. Pernah aku tawarin buat beliin maenan robot-robotan, malah gak digubris sama sekali.

Kemana-mana, terutama di dalam rumah hampir gak pernah lepas dengan sepeda dan mobil-mobilannya yang selalu mngikuti kemana Zaheer pergi *kalangkang kale..* yang bener sich si Zaheer kalo kemana-mana (dalem rumah) hampir selalu dengan berkendara sepeda ato mobilnya.

Daaaan masih banyak lagi hobi lainnya. Untuk sekarang segitu ajah dulu yah.. kapan-kapan disambung lagi.

Ini dia foto terbarunya (di keremangan malam) yang sama sekali kagak nyambung dengan topik ceritanya.

Photobucket

ARSIP

Artikel-artikel kiriman dari facebooknya smart parenting emang sayang untuk tidak diarsifkan. Terutama yang menyangkut tentang pendidikan dan pengasuhan anak balita. Salah satunya artikel berikut ini, langsung aja aku copas di sini.


(Terjemahan dari artikel online yang ditulis oleh Barbara P.Homeier)


Mengajarkan anak membaca sejak dini, akan memudahkan mereka untuk mengenal kata dan berbicara seiring dengan bertambahnya usia mereka. Setiap anak memiliki fase perkembangan, dan masa/periode yang berbeda-beda pada tiap tingkat perkembangannya.


Bayi (0 – 1 tahun)

Biasanya anak mulai dengan :
* Meniru suara yang mereka dengar dalam bahasa
* Merespon jika diajak berbicara (dengan meracau, dsbnya)
* Melihat gambar
* Meraih buku dan mencoba membuka halaman dengan bantuan orang lain
* Merespon cerita dan gambar dengan bersuara sambil menunjuk/menepuk gambar

Toddlers (Usia 1–3 tahun )
Biasanya anak akan memulai dengan :
* M
engidentifikasi atau menjawab pertanyaan seputar benda/objek yang dilihatnya dalam buku- seperti “Sapinya ada di mana?” atau “Sapi bilang apa, Ma?”
* menyebutkan nama gambar yang sudah dikenali
* menunjuk untuk mengenali nama benda/objek
* berpura-pura membaca buku
* menyelesaikan kalimat terakhir dari buku yang sudah sangat mereka kenali
* mengacak-acak kertas buku
* mengenali nama buku dan mengidentifikasi buku tersebut dengan melihat gambar depannya
* membaolak-balik halaman
* memiliki buku favorit dan meminta untuk terus dibaca ulang

Preschool (Usia 3 tahun )
Biasanya anak akan memulai dengan :
* meng-explore buku secara mandiri
* mendengarkan buku cerita yang dibaca dengan suara yang keras
* menceritakan kembali buku cerita yang sudah dikenalinya
* menyebutkan huruf
* menyanyikan lagu A-
Z
* membuat symbol seperti tulisan (coret-coretan)
* meniru membaca buku dengan keras

Preschool (Usia 4 tahun )
Biasanya anak akan memulai dengan :
* mengenal tanda/label yang sudah ‘familiar’, misalnya tanda/label pada kendaraan atau mobil truk ‘container’
* membuat kalimat atau celotehan yang “asal”
* mengenali dan menulis beberapa huruf dari rangkaian alphabet
* membaca dan menulis nama mereka
* menyebut huruf atau bunyi yang mengawali kata
* mencocokkan beberapa huruf dengan bunyi pelafadzannya
* menggunakan huruf yang ’familiar’ untuk menulis kata.

Kindergarten (Usia 5)
Biasanya anak akan memulai dengan :
* memahami susunan kata dan bermain menyusun kata
* mencocokkan kata yang diucapkan dengan tulisan
* memahami bahwa buku cerita dibaca dari kiri ke kanan, atas ke bawah
* menuliskan beberapa huruf dan angka
* mengenali kata-kata yang sudah ‘familiar’
* menebak apa yang akan terjadi pada cerita selanjutnya
* menceritakan kembali isi cerita yang sudah mereka simak/dengarkan

Nah..mudah-mudahan dengan memahami hal-hal dasar dari proses pengenalan huruf, membaca dan berbicara pada anak sesuai dengan usianya, kita dapat lebih terpacu untuk mengamati dan melatih perkembangan anak dalam berbicara.


Photobucket

MENYONGSONG TAHUN AJARAN BARU

Usia 2 tahun Zaheer udah bisa masuk sekolah, PAUD. Bentar lagi mau masuk tahun ajaran baru. Mulailah cari informasi tentang sekolahan anak usia dini. Di sekitar tempat tinggal kami ada 2 sekolah PAUD, di Manislor dan di Maniskidul. Mungkin aku akan pilih yang paling paling deket di antara keduanya, yaitu PAUD yang di Maniskidul aja.

Melihat kesiapannya zaheer sendiri sepertinya sudah oke, tinggal bagaimana mengkondisikan soal suasana belajar sambil bermain di kelas bersama teman seusianya. Selama ini kan Zaheer belajar paling di rumah sama mamanya atau sama pengasuhnya. Sendiri, ga da temen yang laen.

Awalnya aku agak ragu juga untuk menyekolahkan Zaheer di usianya yang baru memasuki tahun ke-3 ini. Ada beberapa pendapat mengatakan, kalo anak sekecil ini sudah disekolahkan, maka ada kemungkinan, pada saat usia wajib sekolahnya kelak dia akan merasa bosan dengan suasana sekolah.

Tapi setelah pikir-pikir lagi, kayaknya gak begitu juga deh yaa.. anak gak mungkin bosen dengan rutintas sekolah, soalnya tiap tahun kan ada tingkatannya, ada perubahan tempat dan suasana, juga bahkan ada perubahan temen-temennya. Jadi, aku rasa hal ini bisa dicegah.

Anak juga akan merasa senang dengan hal-hal yang baru, misalnya saja dengan peralatan sekolah yang baru, seragam dan sepatu baru dan sebagainya. Walopun mungkin ada beberapa anak yang agak kesulitan dalam penerimaan terhadap yang baru, seperti harus berkenalan dan berbaur dengan anak-anak lain yang kelihatannya baru ketemu dan sebagainya.

Dengan bersekolah di PAUD ini aku yakin akan banyak dapet manfaatnya. Selain mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas, juga mempersiapkan mental anak dalam memasuki usia wajib sekolahnya. Dan tentunya agar anak bisa lebih banyak tau tentang berbagai hal dan meningkatkan kreatifitas yang lebih terarah. Soal nantinya mungkin akan ada acara mogok-mogokan, wajar lah, asal jangan keseringan macetnya.

Jadi soal pendapat yang mengatakan bahwa “kalo anak sudah disekolahkan sebelum usia wajib sekolah, maka ketika memasuki usia itu anak akan merasa bosan” menurutku adalah SALAH BESAR. Setuju???

Btw sebenernya anak-anak bisa mulai disekolahkan di PAUD ini kapan aja. Gak usah nunggu pergantian tahun ajaran baru. Tapi aku pikir nanti aja lah, bentar lagi, jadi biar gak kepotong liburan panjang. Oke, setelah yakin, aku harus mulai melengkapi peralatan sekolahnya Zaheer nich, biar Zaheernya juga semangat!


Photobucket