ARSIP AJAH

Mungkin di antara temen-temen ada yang bertanya-tanya, perasaan kok Zaheer agak sering sakit yaa, padahal kan mimik ASI? Browsing sana-sini, akhirnya aku temukan salah satu sebab dari banyak sebab lainnya. Artikel diambil dari Infobunda (sebenernya udah aku dapatkan sejak lama siy) sebagai arsip aja lah.

Berikut isinya :
Yang alami selalu lebih baik. Begitu juga dengan cara kelahiran bayi. Penelitian telah membuktikan bayi yang lahir melalui bedah Caesar memiliki indikasi kekebalan tubuh yang lebih rendah daripada bayi yang lahir secara normal. Meski begitu, jika kelahiran secara bedah Caesar tidak dapat dihindarkan, kekebalan tubuh bayi dapat didongkrak dengan beberapa cara, misalnya dengan memberikan probiotik. Probiotik sebagai bakteri hidup yang menguntungkan berfungsi sebagai zat yang dapat membentuk sistem daya tahan tubuh bayi. Probiotik salah satunya terdapat pada air susu ibu (ASI).

Mengapa bayi yang lahir secara normal memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik daripada bayi yang lahir melalui bedah Caesar? Pada persalinan normal, bayi akan mengalami kontak dengan bakteri dari flora ibu, yakni dari feses atau jalan lahir (vagina) ibu. Bakteri tersebut bersifat ‘baik’ dan dapat membantu mempercepat tumbuhnya mikroflora usus pada bayi. Mikroflora ini merupakan salah satu komponen yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki kesempatan kontak dengan bakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya pertumbuhan bakteri merugikan seperti E. Coli dan Clostridium. Kondisi ini mengakibatkan daya tahan tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak sebaik bayi yang dilahirkan secara normal sehingga mereka lebih berisiko terhadap infeksi saluran pencernaan dan penyakit alergi.

Telah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Sangat dianjurkan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI terbukti memiliki bakteri menguntungkan dan zat-zat yang dibutuhkan bayi untuk membentuk mikroflora usus yang penting untuk sistem daya tahan tubuh bayi.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana jika ASI tidak dapat diberikan karena berbagai alasan? Pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, ada dua hal yang bisa dilakukan. Cara yang pertama adalah memberikan makanan yang tinggi laktosa, rendah phosphat, dan rendah protein. Ibu dapat bertanya ke dokter anak mengenai jenis diet ini. Diet ini akan membentuk kondisi optimal yang memungkinkan bakteri baik dapat tumbuh secara alami.

Cara yang kedua adalah tentu saja memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang mengandung probiotik bagi bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi menutup—karena bayi yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus yang lebih besar, sehingga bisa mencegah masuknya bakteri merugikan. Akibatnya, ketahanan tubuh bayi dapat ditingkatkan.

Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi. Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk bayi yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan normal dan tidak mendapat ASI, yang akibatnya tidak memiliki kesempatan membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa diperoleh akibat kontak dengan bakteri baik dari flora ibu.

Photobucket

MESTI CEK DARAH-KAH?

Mau rapel ajah ceritanya Zaheer bulan Januari ini *yang masih dalam proses penyapihan*

Selasa,12 Jan

Zaheer terkena flu lagi, pilek aja. Kali ini gak pake batuk. Tapi flu nya ini nich yang bikin Zaheer rewel malemnya, tidurnya terganggu karena hidungnya tersumbat. Lumayan mampet banget keliatannya. Atur posisi tidur, begini begitu tetep aja mampet, emang karena Zaheer belom ngerti kalo mampetnya itu dari posisinya yang kurang tepat. Tapi yah namanya anak-anak, belom bisa diatur, maunya terserah sendiri. Jadinya baru bisa tidur sambil digendong, diayun-ayun.

Obat? So pasti udah dikasi, obat pilek tentunya, walopun awalnya susah juga sich nyari obat flu yang gak pake batuk, kebanyakan obat flu itu disertai dengan batuk, nyatu gitu.

Jum’at, 15 Jan

Keliatannya keluhan flu nya udah hilang. Sorenya tanpa punya kecurigaan sama sekali Zaheer seperti biasa aku mandiin pake air agak dingin, jadwalnya keramas pula.

Tapi ternyata, malemnya zaheer panas, suhunya kira-kira 38. Langsung aku kasi paracetamol 60mg.

Sabtu, 16 Jan

Panasnya belom turun. Tapi zaheer tetep ceria, tetep maen seperti biasanya, gak keliatan lagi sakit. Aku putuskan home treatment aja, gak ke dokter dulu.

Minggu, 17 Jan

Suhu tubuhnya masih belom pulih juga, plus berdahak. Menurut keterangan yang aku dapet, kalo anak panas sampe 3 hari belom pulih juga, maka mesti dikasi antibiotik. Karena ini hari minggu, gak ada dokter yang buka praktek, coba aku bawa dulu ke bidan setempat. Dikasi paracetamol, obat pilek dan antibiotik.

Senin malem, 18 Jan

Karena belom ada kemajuan, aku bawa Zaheer ke dokter anak. Kali ini dikasi paracetamol 120 mg, ambroxol HCL dan antibiotik (puyer). Hasil testnya, Zaheer mesti cek darah besoknya (memastikan bukan DB dsb), kalau besok belom turun juga panasnya. Selain itu mesti diuap untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahaknya.

Dan ternyata hasil dari berobat kali ini, sekali minum obatnya, panasnya langsung turun. Why? Karena emang dosis obatnya lebih tinggi dari yang sebelumnya. Jadi aku pikir gak perlu lah cek darah. Walopun sempet ada kekhawatiran turun panasnya kali ini merupakan puncak dari DB – yang menurut keterangan yang aku dapet kalo panasnya orang yang DB itu seperti pelana kuda, ketika panasnya turun, justru itulah puncaknya-

Selasa, 19 Jan

Besoknya, karena dahaknya masih naik turun, gak ke atas dan gak ke bawah, hehe.. maksudku gak termuntahkan dan gak juga ter-pup-kan, maka kami bawa lagi Zaheer ke klinik untuk diuap. Yang namanya anak-anak, dan baru kali pertama juga, diuap aja jerit-jeritnya minta ampyun. Sampe mesti dipegang sana-sini.

Siangnya, untuk memastika gak ada gejala DB dan sejenisnya, kami periksakan lagi Zaheer ke dokter anak yang ada di RS. Dan alhamdulillah hasil yang didapet, Zaheer gak perlu cek darah karena emang demamnya sudah sembuh, dan menganjurkan untuk menghentikan penggunaan paracetamol.

Hhhhh...rasanya plooong dech, tinggal menguras dahaknya aja. Dan syukur alhamdulillah saat ini Zaheer sudah sehat wal afiat lagi. Sedikit kurusan sich. Tapi gak papa.

Yuk sayang, sehat terus ya nak.. makan yang banyak yaa...


Photobucket

WEANING BY LOVE

Hmmm… sehari lagi usia Zaheer menginjak 22 bulan nich. Udah saatnya memikirkan cara-cara menyapihnya. Jangan sampe udah lebih dari 2 tahun Zaheer masih mimik ASI. Sebenernya gak apa-apa sich, cuma kabarnya bisa berpengaruh, anak jadi kolokan dan sejenisnya.

Cari-cari browsing sana-sini dapetlah tips buat menyapih si kecil. Diantaranya adalah yang baik itu bukan secara dadakan, melainkan bertahap. Yang awalnya frekuensi menyusu bayi sering, menjadi berkurang, kemudian jadi jarang, dan akhirnya tidak sama sekali.


Berikut ini tips lengkapnya, diambil dari http://tips-dunia-anak.blogspot.com :

  • Lakukan proses menyapih secara perlahan.
  • Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dengan hal lain. Bisa dg membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.
  • Kunci utama : Bina komunikasi yang baik dengan anak. Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan untuk mengerti kata-kata dari orang di sekitrarnya.
  • Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal,marah
  • Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain seperti empeng, botol susu, bantal, dsb. Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figur yang melengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yang baik dengan anak
  • Hindari menyapih secara mendadak/langsung. Apalagi tanpa komunikasi apapun dengan si anak. Ini dapat menyakitkan hati sang anak. Jangan sampai anak merasa bahwa dengan manyapih sang ibu membencinya, dsb.
  • Pemberian jamu pahit, memaksa anak utk tidak menyusu pada ibunya, dan sebagainya dapat merusak bonding atau ikatan batin yang terbentuk sejauh ini dalam proses menyusui. Amat sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena ikatan indah tsb ternodai akibat proses menyapih secara mendadak tadi.
  • Jika proses penyapihan dilakukan dengan baik, maka anak-anak kita akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, sehat dan berakhlak baik. Karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusui dan masa menyapih dengan cinta.

Dan sejauh ini Zaheer udah ke tahap - sekali saja dalam sehari -. Tiap tengah malem aja. Kalo di siang hari memang udah bisa dialihkan ke hal-hal lain ketika meminta. Tapi untuk tengah malem ini, boro-boro bisa dialihkan, Zaheer malah marah dan ngamuk, keukeuh minta ASI. Berbagai pengalihan udah dilakukan, tapi teteeeep aja maksa minta ASI.


Tapi gak apa-apa, udah bagus segini juga. Masih ada 2 bulan lagi. Memang intinya adalah komunikasi. Bismillah.


Halo, ibu-ibu yang berpengalaman, kasih tau dooonk.. gimana lagi baiknya?



Photobucket