DIMANA HATI NURANI?

Keukeuh ternyata, pembangunan gedung baru (yang kabarnya akan ada ruangan pelayanan SPA-nya) akan tetep dilaksanakan. Dengan mengabaikan pro dan kontra, yang ternyata sudah bisa ditebak, kalo diadakan survey terhadap masyarakat akan banyak yang kontranya dari pada yang pro. Kalo keadaannya kayak gini, lalu apa substanstinya ya?

1,31 triliun rupiah. Adalah bukan angka yang kecil (mungkin bagi beliau-beliau adalah GAK SEBERAPA). Di tengah personalan-persoalan yang sedang melanda negeri tercintah ini (berbagai bencana, juga kasus-kasus besar yang belum terselesaikan secara tuntas), hal tersebut teramat sangat menyakiti hati rakyat.

Mungkin perlu diingatkan kembali, bahwa dana tersebut bukanlah dana suatu instansi atau suatu lembaga, tapi dana dari RAKYAT.

Masih banyak bidang-bidang lain yang lebih penting menurut kami (rakyat kecil) yang memerlukan dana tidak sedikit. Pendidikan, pangan, kemiskinan, gelandangan, anak-anak yatim piatu. Orang-orang para korban bencana. Mau diapakan dan dibawa kemana mereka, kami, para rakyat kecil? Memang .. katanya untuk hal-hal ini.. udah ada pos-pos anggaran tersendiri? Tapi coba kalo kita kalkulasikan, dari 1,31 triliun itu berapa juta anak-anak yang putus sekolah bisa disekolahkan? Berapa ribu unit rumah bisa dibangun untuk para gelandangan dan para korban bencana? Berapa luas lapangan kerja yang bisa dibangun untuk para tunakarya? Dsb.

Kalo boleh sedikit membandingkan, dalam hal pendidikan misalnya, di China contohnya. Biaya pendidikan tingkat perguruan tinggi itu kabarnya bisa murah. Jadi mereka bener-bener mementingkan pendidikan untuk kemajuan bangsanya. Di kita, sekolah setingkat SD aja yang katanya sudah gratis, masih banyak pungutan biaya ini itu.
Gimana pendidikan kita bisa maju ya? Udah gitu ditambah lagi dengan adanya proses pengangkatan PNS khususnya guru, juga dibisniskan. Beberapa waktu lalu sampe ada demo memprotes soal penerimaan CPNS yang gak jujur dan adil. Jadi dari kualitas pendidiknya aja juga sudah kurang bisa dipertanggungjawabkan. Karena orientasinya uang. Kalo yang beruang, maka bisa lolos, sedangkan yang gak punya uang, se-briliant apa pun orangnya hanya bisa gigit jari.

Kembali soal gedung baru. Oke.. katanya rencana pembanguna gedung baru ini sudah dari tahun-tahun sebelumnya. Oke.. mungkin ketika rapat anggota d***n, katanya semua fraksi sudah sepakat. Oke.. katanya lagi, dana sekian ini sudah dianggarkan/sudah ada alokasinya, jadi gak mengambil dari anggaran pos manapun. Oke.. katanya juga, hal ini sudah ketok palu!!! Tok..Tok..dok… Oke!

Lets see ajah, apakah dengan adanya gedung baru ini nantinya bisa memperbaiki kinerja para penghuni di dalamnya?? Yahhh lets see..!

Photobucket

UP-DATE AWAL TAHUN

Menang tanpa piala. Akhir dari AFF kemaren. Its oke lah. Yang penting kita sudah menunjukkan ke-eksis-an tim garuda, dan juga memperlihatkan ke-sportifitas-an rakyat Indonesia.

Sesuai janji di post sebelumnya, kali ini aku mau sedikit berbagi berita bahagia.
Puji syukur aku panjatkan kepada Sang Pemberi Kehidupan. Karena apa? Karena ada sesuatu yang membahagiakan kami sekeluarga. Hehe.. peristiwanya tepat pada tanggal 27 bulan Nopember lalu, aku divonis positif hamil. Alias second pregnancy. Antara seneng campur deg-degan juga. Bagimana menjalani hari-hari kedepan selama masa kehamilan, mudah-mudahan kehamilan kali ini akan lebih baik lagi. Kalo dihitung dari HPHT sih, berarti sekarang sudah 2,5 bulan.

Oya,sedikit flash back cerita soal kehamilan anak pertama. Alhamdulillah, selama masa kehamilan, aku tidak menemukan kesulitan-kesulitan yang berarti. 3 bulan pertama aku lewati dengan mulus-mulus aja. Paling-paling wajarlah kalo ada sedikit mual-mual sich, tapi gak sampe mabok. Juga aku gak mengalami masa apa yang disebut orang-orang ‘ngidam’. Begitupun bulan-bulan selanjutnya, sampe bulan kesembilan.

Periksa ke bidan desa juga rutin, sekali-sekali ke SPOG. Hasil tes dan pemeriksaan juga baik. Nah, pas menginjak HPL berdasarkan perhitunganku dan bidan, hari yang kutunggu-tunggu gak juga tiba. Padahal HPL sudah lewat beberapa hari. Berjam-jam, berhari-hari aku tetap menunggu dengan tidak sabar ingin segera melihat wujud yang ada dalam kandunganku itu, tapi berusaha untuk tetap sabar. Dengan anggapan bahwa mungkin perhitungannya salah atau kurang tepat. Dan tiap periksa di bidan, hasilnya pun baik, detak jantung bayi normal. Saat itu temen-temen yang hamilnya barengan dengan ku udah pada melahirkan semua. Tinggal aku.

Rasa was-was mulai menyerangku saat kehamilan sudah lewat 20 hari dari HPL. Belum ada mules2 ataupun pembukaan sama sekali. Akhirnya dengan niatan iseng-iseng berhadiah aku periksakan diri ke SPOG, dan ternyata hasilmya : AKU HARUS OP CS. Blaaarrrr…! Rasanya seperti disambar petir di siang bolong.
Kenapa mesti OP?
Diagnosa : Air ketuban sudah habis, kalo diibaratkan telor ayam, sudah seperti tinggal keraknya aja. Kerak yang masih muda. Detak jantung bayi juga sudah lemah. Jadi mau gak mau malam itu juga mesti caesar. Karena kalo pun dipaksakan menunggu dateng rasa mules, dan kalopun keukeuh diusahakan pengen lahiran normal, maka dikhawatirkan saat mengejan bayi akan terjepit rahim yang menegang, karena memang sudah gak ada cairan ketubannya. Dan dikhawatirkan juga janin tidak bisa diselamatkan.

Akhirnya, dengan pasrah sepasrah-pasrahnya, aku pun menyerahkan diriku untuk dilakukan operasi yang sama sekali gak pernah terbayangkan olehku sebelumnya. Ternyata oh ternyata, rasanya bener-bener dech.. gak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Mulai dari proses pemretelan pakaian, proses anastesi lewat tulang belakang, pembedahan… Subhanallah.. sulit terlukiskan. Dan yang paling berat adalah saat awal-awal perawatan sang baby sambil menahan rasa sakit pasca operasi. Hal ini bahkan berlangsung tidak cukup hanya sebulan untuk bisa pulih total.

Tapi Alhamdulillah, dengan melihat si baby bisa terlahir ke dunia ini, dengan selamat dan fisik yang sempurna, semua itu bisa terlewatkan karena saking bahagianya dengan kehadiran sang buah hati.

Singkat cerita, kini si baby yang bernama Muhammad Zaheer NurRusydi itu, telah berusia 2 tahun 9 bulan. Dan… aku siap hamil lagi, hehe… Ada beberapa point evaluasi dari kehamilan pertama, diantaranya bahwa aku kurang mengkonsumsi sayuran, lebih sering makan makanan instan. Juga mungkin aku kurang asupan cairan (minum) makanya ketuban juga bisa sampe kekeringan. Juga yang jangan sampe terlupakan adalah mungkin harus lebih sering cek USG, agar lebih terpantau kondisi bayi, gak cukup hanya dengan pemeriksaan detak jantung tiap periksa di bidan.

Hmmm… minta doanya ya temans… supaya kehamilanku kali ini lebih lancar dan bisa melahirkan dengan normal. Yahs! Walopun kemungkinannya sangat kecil dan beresiko, aku akan berusaha sekuat tenaga agar kelak bisa melahirkan lewat persalinan normal. Amin..Insya Allah. Oya, aku udah dapet referensi dari beberapa teman, bahwa ada dokter SPOG yang mau menangani dan mengusahakan kasus persalinan normal, setelah sebelumnya caesar. He is dr.Nursyamsi. Bismilah, mudah-mudahan bisa.

So, bagaimana dengan Zaheer? Alhamdulillah, jagoan kecilku kayak nya udah ada rasa-rasa mau jadi kakak. Begitu mudahnya membiasakan pemanggilan yang awalnya ‘dede’, menjadi ‘aa’ (bahasa Sundanya kakak). Kini udah menempel panggilan itu buatnya. Bahkan bukan hanya di lingkungan keluarga, temen-temen nya yang masih memanggilnya dengan ‘dede’ atau Zaheer pun langsung diralatnya, mesti manggil ‘aa’. Hehe..

Sikapnya ke anak-anak yang lebih kecil darinya pun sudah mulai bisa me-ngemong. Gak ada rebutan lagi, gak ada gebuk-gebukan lagi, lebih bisa mengalah. Mungkin sudah naluriyah kali yah, seorang anak yang sebentar lagi akan punya adik ya bisa berubah seperti itu. Mudah-mudahan kelak zaheer bisa menjadi kakak yang menyayangi adik-adiknya yaa..

Oke ya calon aa, walopun kelak akan hadir seorang anak atau bahkan mungkin beberapa anak lagi di keluarga kita, kasih sayang mama dan ayahmu ini gak akan berkurang sedikit pun selamanya.

NB : WANTED! Kalo ada temans yang mau sharing di sini, atau mau kasih tips trik melahirkan normal setelah caesar, mangga .. silakan..
.

Photobucket