Seperti Oase di Padang Pasir

Sesuatu yang paling menggangguku saat ini mungkin sebuah kejenuhan.
Jenuh akan rutinitas sehari-hari, jenuh akan keadaan, jenuh terhadap tugas-tugas yang terasa monoton.
Tapi semua itu harus tetap aku lalui dan aku jalani.
Dengan tetap tersenyum, tetap memperlihatkan semangat dan gak boleh menampakkan keloyoan. Haduhhh.. kadang semua ini membuatku penat..
Rasanya benar-benar menginginkan sesuatu yang lain dari pada biasanya.
Tapi apa? Dan bagaimana?



Setiap kali aku merasakan perasaan seperti ini, pinginnya aku rehat dulu beberapa waktu. Gak mengerjakan sama sekali apa-apa yang menjadi tugas dan kewajibanku selama ini. (kecuali kewajibanku terhadap-Nya, tentunya). Gak peduli apa kata orang, malas lah.. apa lah.. yang jelas hanya aku yang bisa rasakan gimana rasanya keadaanku saat-saat ini.

Tapi ada satu, pelipur lara yang bisa segera mengobati ke-futur-an ku ini. Kelaurga. Yah.. hanya keluarga ku lah yang bisa menjadi penghiburku saat-saat seperti ini. Zaheer merupakan sosok yang bisa mengalihkan kejenuhan ku. Walopun kadang-kadang doi menjengkelkan juga. Tapi yah.. sebatas tingkah anak-anak kecil pada umumnya. Kelucuan-kelucuan yang dibuatnya, yang bahkan kadang gak terduga, bisa menyembuhkan segala penyakit penat dan keenggananku akan segala sesuatu.

Selalu bersyukur atas keberadannya...


Photobucket

Nangis Kejer ??

Pagi kemarin gak seperti biasanya Zaheer ngamuk-ngamuk gak mo ditinggal kerja. Bahkan saat aku ganti baju kerja pun dilarang. Ngambeknya kali ini bukan seperti ngambek biasanya yang palingan cuma gak mo salaman atau dadah. Tapi kali ini ngamuk..yang emang bener-bener ngamuk sampe sangis kejer kosah-koseh di lantai. Hati emak mana yang gak pilu melihat pemadangan seperti itu, keadaan anaknya yang gak rela ditinggal ibunya.

Hmmmh.. lagi-lagi dilema memang. Satu sisi, aku kepingin juga jadi ibu rumah tangga tok.. jadi full time mom. Selalu ada setiap waktu dan setiap kesempatan untuk anaknya. Tapi di sisi lain,

aku juga butuh kerja. Yaah walopun hasilnya gak seberapa, lumayan laah buat nambah-nambah, selain emang karena butuh sosialisasi dan eksistensi diri (ceileee..). Tapi aku tetep usahakan, kerja di luar rumah gak sampe ngoyo, harus jelas waktu jam kerjanya. Jadi ketika di rumah, yaa tok ngurusin urusan rumah. Gak sampe bawa-bawa kerjaan ke rumah. (ini kalo lagi gak banyak kerjaan..hehe..)

Jadi inget pernah dapet kabar bahwa di Jepang, seorang ibu yang bekerja, itu cuti melahirkannya dapet 5 tahun. Jadi di sana itu bener-bener mengutamakan kualitas anak sejak dari balita, sampe diatur oleh negaranya demikian. Si ibu bertanggungjawab penuh selama masa golden age anaknya. Wahhh.. keren yah!! Bisa tetep dapet gapok sambil mengasuh anak sendiri.

Wuiiihh…Ngayal dulu ah..Gimana kalo itu terjadi sama kita ya???


Photobucket

12 Bulan Kasih Sayang

Ada banyak alasan kenapa aku memutuskan untuk memilih beliau sebagai pendamping hidupku. Sudah pasti yang pertama terlihat adalah tentang cashing nya yang wokeh punya. Semua orang yang mengenalnya tak meragukan hal itu. Badannya yang tegap, tinggi untuk ukuran orang Indonesia, bisa dibilang cukup atletis lah. Wajahnya yang cakep abiz, membuat cewek manapun yang melihatnya akan tersepona pada pandangan pertama, kelepek..kelepek... Ditambah dengan warna kulit yang putih untuk ukuran laki-laki, karena emang selain bawaan dari sonohnya, doski juga rajin perawatan, tapi gak sampe nyalon loh, cuma rajin luluran, rajin bersihin muka, selalu wangi dan rapi. (tapi bukan necis yah). Cool abez pokoknya. Ini semua kan kata-kata istrinya!! Gak kalah dech ma Aaron Kwok, idolaku semasih zaman jahiliyah dulu (hehe..jadi malu!).



Soal karakter, hubi adalah seorang yang berpendirian kuat, walopun kadang agak memaksakan kehendak, tentunya dengan bukan tanpa alasan yang bener (versi nya). Agak kereng. Jujur dan baik hati. Penyantun anak-anak kecil. Sopan, ramah terhadap siapa pun. Mungkin kalo yang dihadepinnya berupa sosok cewek yang agak ge-er an maka jangan heran kalo bisa bikin kesemsem dalan sekejap.

Bebet, bobot, bibit. Gak salah juga orang tua jaman dulu (bahkan sekarang pun iya), mewajibkan ketiga hal ini dalam hal penyeleksian calon menantunya. Yang aku liat dalam hal ini dari belio, bahwa dia berasal dari keturunan yang baik-baik, agamanya pun insya Allah baik. Ini hal yang utama yang aku tekankan pada calon misua ku. Karena bagaimanapun rumahtangga itu gak melulu memandang fisiknya yang aduhai. Juga gak melulu menikmati kekayaan yang melimpah. Tapi lebih kepada bagaimana seorang suami bisa menjadi pemimpin dalam mengarungi kehidupan keluarga di dunia juga bisa menjadi penuntun istri dan anaknya dalam mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal kelak.


Singkat cerita, daku pun dikhitbah olehnya, tepatnya pada tanggal 26 Januari 2007. Aku punya lagu agak lama yang mewakili keadaanku saat itu adalah lagunya Naff yang judulnya Akhirnya Ku Menemukanmu. Cucok bangets. Pokoknya saat itu doski bener-bener telah menawan hatiku hanya padanya seorang. Dari situlah sebenernya awal mula ku mengenalinya lebih jauh. Ajang ta’aruf. Setelah ku kenal seluk beluk tentangnya, makin tertambatlah hati ini hanya untuknya.


Dan 25 Mei 2007 pernikahan pun digelar. Dengan niat suci membangun sebuah istana yang berlandaskan cinta dan kasih sayang. Saling membangun dalam memperdalam mahabbah kepada-Nya. Maka, janji suci pun diikrarkan, akan selalu setia sampai kapanpun juga. Senasib sepenaggungan, sehidup tapi tak semati, hehe… dengan harapan kelak setelah yaumil akhir pun kita akan tetap dipertemukan dan disatukan. Amin.


kupercaya apapun yang akan terjadi nanti

kau tetap mempesona rahasia di lagu ini

tak peduli berapakah berat badanmu nanti

kau tetap yang termuach di hati

kauakui kutak hanya hinggap di satu hati
kutakuti kuterlalu liar tuk dimiliki
walau itu semua hanya persinggahan egoku
dan sikapmu tlah merobohkan aku


dan waktupun terus berlari
dan aku pun semakin mengerti
apa yang akan aku hadapi

apa yang akan aku cari


aku tuliskan lagu sederhana

untuk dirimu yang sangat bijaksana

memahamiku dan mencintaiku
apa adanya

(lyric: Sheila on Seven)

Dan .. Inilah penampakan kami.



Kini, 4 tahun kurang 3 bulan sudah kami arungi bahtera rumahtangga yang penuh dengan kebahagiaan. Gak jarang halangan dan rintangan pun menyentuh kami. Percekcokan dan perselisihan pendapat kami jadikan sebagai bumbu dalam kehidupan kebersamaan kami. Perbedaan sifat, karakter dan kebiasaan, kami jadikan sebagai kekayaan kami. Segala kekurangan dari diri masing-masing yang dulu belum nampak, kami coba cover semuanya dan saling menambalnya. Kesederhanaan yang selalu kami usahakan dalam mewarnai hari demi hari kami.

Alhamdulillah di usia pernikahan kami yang ke-4 kurang 4 bulan ini kami sudah dikaruniai seorang buah hati, jundi dan pelipur lara. Kini sudah berusia 2 tahun 10 bulan. Dan sebentar lagi insya Allah 5 bulanan lagi akan hadir satu jundi/jundiah lagi. Mudah-mudahan semua putra-putri kami kelak akan menjadi orang yang shalih dan sholehah. Mampu menjadikan hari-harinya lebih baik lagi dari hari-hari kami. Amin.


Postingan ini aku sertakan untuk meramaikan quiz TANDA CINTA DI JANUARI yang digelar oleh Zulfadhli’s Family. Wish me luck!


Photobucket