Memilih Profesi

”Enaknya mending ngajar atau gawe ya?”. Beberapa waktu lalu ada seorang temen yang nanyain hal itu. Intinya doi curhat, lebih baik jadi guru atau staf/karyawan. Hmmm..pilihan yang sama-sama kuat menurutku. Kedua profesi itu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, keduanya sama-sama berpeluang untuk tetap bisa mengembangkan potensi diri. Untuk guru, berkesempatan mengembangkan potensi ilmiyahnya, salah satunya dengan cara continyu mengadakan penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, juga meningkatkan kreatifitasnya dalam membuat media pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Untuk kelebihan sebagai karyawan, bawahan biasanya selalu ada rasa kompetitif untuk meningkatkan kariernya. Dengan sehat mereka saling berlomba meningkatkan potensi yang dimiliki, dengan selalu memperbanyak wawasan, berani dalam berpendapat atau bereksperimen, solid dan kooperatif, memperbanyak relasi sehingga bisa memperluas pergaulan, dan sebagainya. Kalo dengan mulus dijalani, bukan gak mungkin bisa menduduki posisi TOP.

Di samping itu, kita juga mesti liat dulu latar belakang pendidikan kita, potensi dan kesukaan. Ada beberapa orang yang dasarnya suka dengan ajar-mengajar, memiliki kemampuan mengayomi siswa dan membimbing. Beberapa orang lainnya menikmati kerjaan berkutat di belakang komputer dengan setumpuk tugas yang harus diselesaikannya.

Nah, kalo suka dua-duanya, tinggal mengukur kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, bukan cuma asal seneng aja dengan saah satu profesi yang kita pilih. Dan kalo mampu dua-duanya, kenapa enggak?? Gak ada salahnya kok memiliki 2 profesi sekaligus, sebagai pengajar/guru dan sebagai pegawai/karyawan. Asal mesti mempertimbangkan waktu yang dimiliki.

So, teruntuk temenku yang masih bingung, selamat memilih yaa nek.. karena hidup itu memang selalu gak lepas dari yang namanya pilihan.

Photobucket

Ectopic - Waspada Itu Mutlak Penting!!

Dalam 3 bulan terakhir ini di tempat kerjaku ada 2 kasus serupa tapi tak sama. Tentang kehamilan di luar kandungan, yang menimpa temen-temen sekerjaan.. Kasus pertama, dia hamil di luar rahim dan ketahuan setelah 1 bulan. Kasus ke 2 hamil di luar dan di dalam rahim, dan ketahuannya setelah kurang lebih 2 bulan. Kok bisa di dalam dan di luar rahim?? Hasil diagnosa dokter, kehamilan pada kasus yang kedua ini adalah hamil janin kembar. Cuma yang satu sukses nyampe di rahim, tapi yang satunya nyangkut di luar rahim. Alhasil, keduanya gak bisa terselamatkan.

Menyoal hamil di luar kandungan ini, kurang lebih seperti ini kejadiannya :


Hasil dari pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang terjadi di saluran telur (sel telur yang sudah mengalami pembuahan) itu yang seharusnya langsung menuju tempat berkembangnya yaitu rahim, tapi pada kasus ini, hasil pembuahan tersebut macet, alias mandeg. Penyebabnya kebanyakan karena adanya infeksi atau kerusakan pada daerah sekitar saluran telur yang menuju ke rahim ini. Jadi si embrio tidak bisa sampe ke rahim, melainkan stop di saluran ini dan berkembang menjadi janin.

Tapi nich, karena tempat menempelnya embrio ini bukan pada yang seharusnya, dimana perkembangan janin pasti memerlukan daerah yang luas, maka lama kelamaan perkembangan janin tersebut akan mengakibatkan pecahnya saluran yang dihuni itu. Dannnn.. terjadilah pendarahan. Kebanyakan pada kasus ini si bumil baru menyadarinya, karena ada rasa nyeri yang hebat di perutnya, barulah periksa USG. Yang ternyata tidak terdapat janin di dalam rahim ibu. Karena itu tadi, janinnya nyangkut di saluran telur.

Kenapa juga bisa terjadi demikian dimana si bumil baru sadar? Karena di awal-awal kehamilan, itu gejalanya biasa aja, sama aja dengan kehamilan normal : Hasil positif dengan test pack, adanya morning sick dan sebagainya. Dan kebanyakannya lagi, terutama di desa-desa kayak tempat aku tinggal nich, bumil-bumil rata-rata merasa gak perlu untuk langsung periksa scan / USG di awal kehamilan. Hanya cukup tahu bahwa dirinya sedang hamil lewat test pack yang positif.

Kembali ke kasus temenku tadi, karena keduanya sudah mengalami pecahnya saluran telur akibat membesarnya janin, otomatis, saluran telur yang pecah tersebut harus diangkat sampe bener-bener bersih jaringan yang terkena pendarahan itu. Jadi kedua temenku itu sekarang cuma memiliki satu saluran telur aja. Tapi masih berkesempatan untuk hamil lagi. Hmmm jangan sampe dech mesti diamputasi dua-dua nya.. Lalu gimana dengan kasus kedua, yang hamil kembar itu? Janin yang satu udah memang gak bisa diselamatkan karena tidak di tempatnya. Sedihnya, janin yang tumbuh di rahimnya pun gak bisa terselamatkan karena gak berkembang, mungkin karena nutrisi yang tidak tersampaikan ke janin yang kedua ini atau gimana. Wallahu a’lam.

Wah, ternyata periksa USG di awal masa kehamilan itu hukumnya wajib ya.. Ketika keluar hasil test pack kita positif... Menurut hasil googling, semua perempuan sebenernya beresiko mengalami kehamilan di luar rahim ini. Terutama pada perempuan yang memiliki keluhan infeksi. Salah satunya yang mengalami keputihan yang bersifat patalogis (karena penyakit). Jadi jangan anggap enteng yang namanya keputihan..


Sumber Gambar : Google.co.id

Photobucket

Bumil Oh Duren…

Berangkat dari kesukaan sama yang namanya duren, maka terciptalah tulisan ini. Sebelum menikah aku termasuk gadis penyuka berat duren. Kini setelah menikah dan punya anak pun aku masih termasuk penggemar fanatik duren. Dan sekarang, ketika sedang mengandung pun aku masih tercatat sebagai simpatisan setia duren. Tapi sempet terpikir juga olehku, amankah duren buat ibu hamil?? Nah loh..


Beberapa waktu lalu, ketika bertandang ke rumah nya teh Nia alias mama Ina, aku sempet baca tulisan nya yang menceritakan bahwa ada salah seorang temennya yang berhasil melahirkan secara normal, DENGAN CATATAN :

ari-arinya masih menempel di dinding rahim, dan hanya bisa dikeluarkan lewat operasi. Na’udzubillah. Salah satunya, bisa jadi karena kurang kontrol dalam hal makanan. Makanannya itu salah satunya berupa duren. Ya, masih suka makan duren selama masa kehamilannya. Hiiiy.. ngeri yah..

So, aku langsung cek dan ricek sana sini, kenapa begini, kenapa begitu… dan ternyata, intinya adalah kembali lagi ke 'peraturan universal', bahwa wajib kontrol makanan. Semua jenis makanan, bukan cuma duren ajah, disamping banyak manfaatnya, juga gak ketinggalan bisa jadi ada madhorotnya, terutama kalo dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, karena apa pun yang berlebihan, hasilnya pastinya kurang baik.


Oya menyoal buah duren ini, kalo dimakan oleh ibu hamil sebenernya aman-aman ajah, awalnya. Tapi karena duren mengandung banyak gas, glukosa, kolesterol dan sedikit alkohol, maka stelah mengonsumsi durian, gas dalam perut ibu hamil bisa saja menimbulkan kontraksi. Dampak buruk lainnya juga si ibu bisa terkena diabetes karena gluksa yang ada dalam durian. Kolesterol dan alkohol dari duren pun bisa menimbulkan efek buruk pada jantung.


Jadi, hmmm pikir punya pikir mending jangan dulu lah. Selama masa hamil ini gak ada salahnya aku menghindarin yang namanya buah duren untuk sementara waktu. Daripada nanti terjadi premature kontraksi atau bahkan hal-hal lainnya yang gak diinginkan. Selain itu, misua juga sampe sekarang gak pernah suka sama buah duren. Bau katanya sich. Memang bener, tapi bagiku teteeeep nikmat. Tapi gak sampe lah mengidamkan…duren..


NB : Keadaan Zaheer saat ini, Alhamdulillah udah baikan. Tinggal masih sedikit manjanya.

Sumber gambar : Googling


Photobucket

Kecolongan

3 hari kemaren Zaheer sakit demam. Penyebabnya dari radang tengorokan. Kok bisa jeng? Yah salah makan. Tepatnya 4 hari yang lalu Zaheer minum minuman buah yang dia temukan sendiri di lemari es nya di rumah neneknya. Pas udah abis setengahnya baru ketauan kalo ntu minuman udah lewat masa kadaluarsanya. Haddohh…ada-ada aja. Kok bisa sich tu minuman masih di stock nya. Yaa namanya juga orang tua, mungkin kurang ngeh yang mana tanggal produksi, yang mana tanggal kadaluarsa. Udah gitu zaheer keukeuh juga minum minuman dingin. Malem hari pula. Hmmm udah dapet firasat aja nich aku, bakal terjadi sesuatu yang gak diharapkan.

Dan bener aja, malemnya tepatnya malem Rabu, Zaheer langsung terkena demam. Demamnya itu langsung tinggi aja.

Ada sekitaran 38 – 39 an. Plus batuk-batuk. Coba dikasi obat penurun panas dan obat batuk yang ada. Sampe besoknya, demamnya belum juga turun. Wah, berarti bukan demam sembarangan nich. Mencoba sehari dulu home treatment. Tapi hari kedua belum juga ada perkembangan. Malah Zaheer makin lemah dan lesu. Bibirnya juga sampe kering dan pecah-pecah karena kurangnya cairan yang bisa masuk.

Ya akhirnya aku putuskan buat ke DSA. Dari pada kelamaan, trus malah dehidrasi. Alhamdulillah kemaren panasnya udah turun, dan bisa maen lagi. Tapi malah emaknya yang drop. Sekujur badan rasanya pegel-pegel, sendi-sendi terasa copot. Makanya kemaren seharian bener-bener bedrest. Kerjaan rumah pun yang ngerjain si ayah, mulai dari ngepel, nyuci baju dan perabot (oh..thanks beloved..) karena badanku panas dingin juga meriang plus batuk pilek juga. Gak berani dengan obat-obatan karena lagi hamil, aku gencarin aja minum madu 3 in 1.

Syukurnya ini gak berlangsung lama. Sejak tadi pagi kondisiku udah agak mendingan. Tinggal baptilnya ajah, karena tenggorokanku juga bermasalah, sampe agak kerepotan kalo pas nelen makanan. Tapi ternyata, belom selese sampe situ, sejak semalem demam zaheer tinggi lagi. Sekarang aja, aku masih belom bisa berangkat kerja, berarti terhitung udah hari ke 3 aku gak masuk. Sambil ngompresin dahinya Zaheer sambil nyempetin browsing.

Bener-bener jadi pelajaran, kedepannya mesti lebih ekstra hati-hati lagi dengan minuman-minuman kemasan, terutama memperhatikan tanggal kadaluarsanya. Aku yang biasanya selektif dengan setiap minuman yang akan diminum oleh Zaheer, kali ini malah kecolongan. Yah mungkin sudah jalannya dan sebagai pembelajaran juga buat kami semua.

Mudah-mudahan zaheer lekas semuh yaa Allah.



Photobucket

Bahasa Cinta

Mengutip dari inbox di fb yang dikirimkan oleh salah seorang temenku beberapa waktu yang lalu. Ini tentang ungkapan-ungkapan orang tua kepada anaknya. Semuanya hendaknya disampaikan dalam bahasa cinta, yang coba aku sedikit jabarkan disini.

1. Kata-kata pendorong berisi pujian yang penuh kasih dan membesarkan hati.

Ini tebukti sangat efektif. Ketika zaheer beberapa waktu silam masih suka kebablasan ngompol di malam hari. Pas selang gak ngompol, aku puji dia dan terus memberikan semangat serta sugesti positif, bahwa zaheer bisa koq gak ngompol, dan.. berhasil.


Pernah juga aku terapkan pada hal membuang sampah di tempatnya, yang awalnya masih suka buang sampah ngasal di mana aja, seenaknya, sekarang sudah terlatih bisa membuang sampah di tempatnya yang seharusnya.

2. Hadiah (Beri reward sederhana untuk tiap kemajuan sekecil apapun)

Yang ini juga gak kalah jitunya dengan pujian. Bisa dibedakan antara hadiah dengan sogokan agar anak berbuat baik. Beda juga dengan iming-iming. Kalo iming-iming hadiah kan dari awal sudah dijanjikan mau dikasih sesuatu asal anak mau berbuat sesuatu untuk kemajuan nya. Kalo yang seperti ini, bisa jadi kedepannya si anak malah terbiasa dengan imbalan.

Tapi hendaknya ketika kita mengharapkan suatu kemajuan pada diri anak, kita tidak menjanjikan terlebih dulu hadiah atau pemberian apa pun padaya. Mungkin lebih mirip sebagai surprise gitu kali yaa.. jadi walopun kita gak jarang memberikan hadiah atas kemajuan-kemajuan anak kita, tapi kita juga tidak berarti mengajarkan tentang kebiasaan pamrih.

3. Service (Lakukan sebagai hadiah, jangan sampai mematikan kemandirian)

Bolehlah sekali-kali kita membantunya mempermudah dalam melakukan sesuatu. Hanya pada saat-saat yang kita kira anak kita belum sanggup untuk mengerjakannya, atau dia sanggup tapi pada saat-saat yang kurang memungkinkannya untuk melakukan sendiri. Tapi juga gak keseringan, yang malah hanya akan bikin anak jadi manja.

4. Sentuhan fisik (Sangat besar pengaruh belaian dan kecup sayang)

Jangan pernah ragu untuk memeluk, mengecup atau mengelusnya, meskipiun itu di depan umum misalnya. Asal gak berlebihan.

5. Waktu yang berkualitas (luangkan waktu khusus untuk anak)

Sesibuk apa pun seorang FTM terutama WM selalu-lah berusaha untuk meluangkan waktu bercengkrama dengan anak kita, selelah apapun. Baik itu di waktu belajar ataupun cuma bermain-main dengannya. Jangan sampe anak-anak kita tumbuh jadi anak yang sepi ibu.



Photobucket

Apa Kabar mu …

Setiap orang pastinya pernah merasakan yang namanya kangen pada seseorang. Perasaan kangen ini ada yang memang selalu terasa di setiap saat, karena jarang / belum pernah bertemu lagi. Misalnya kangen pada suami tercinta yang lagi bertugas jauh, atau kangen pada orang tua yang udah lama gak ketemu karena kampung halamannya nun jauh di mato. Kangen seperti ini bisa dirasakan oleh seseorang tiap hari.

Nah, berbeda dengan perasaan kangen yang tiba-tiba dirasakan oleh seseorang.

Rasa ini gak tiap hari / gak tiap saat dirasakan. Tapi hanya sesekali dan terjadinya tiba-tiba, atau bahkan hanya ketika kita ingat pada seseorang tersebut, kangen itu baru dateng. (hehe.. gak penting)

Mungkin yang kedua inilah yang aku rasakan saat ini. Aku tiba-tiba teringat dengan bibiku yang udah lama gak ketemu. Tepatnya sich, bibi iparku, namanya bi Ani. Do’i adalah istri nya paman dari suamiku. Kira-kira udah hampir 10 bulan gak ketemu. Kenapa bisa begitu? Karena mereka berdua sudai pisah, alias cerai. Hiks.. sedih kalo mengingatnya.

Alasan utama yang menjadi pemicu berpisahnya mereka adalah karena udah 4 tahun menikah belum dikaruniai anak. Padahal keduanya sudah sangat menanti-nantikan kehadiran sang buah hati. Sangat disayangkan memang. Perihal belum mempunyai anak seharusnya jangan menjadikan perpisahan antara suami istri. Yah.. ngomong doank memang gampang, tapi prakteknya lah yang agak sulit. Dari satu masalah, bisa berkembang menjadi beberapa masalah lainnya. Dari satu persoalan bisa beranak menjadi banyak persoalan lainnya, bahkan mungkin bercucu cicit..

Bi Ani..seorang yang cantik, energik, periang, penyayang sama anak-anak, dan sangat mahir dalam hal masak-memasak. Hampir setiap masakan dia pasti bisa. Ini yang paling kukagumi dari seorang bi Ani. Tiap ada acara di desanya, bi Ani selalu ditunjuk jadi juru masaknya. Bahkan tiap ada hajatan pun Bi Ani selalu tak tertinggalkan soal pembuatan jamuan dan sebaginya.

Sebenernya secara biologis, keduanya tidak bermasalah dalam hal kesuburan untuk berketurunan. Tapi mungkin Allah belum kasih mereka keturunan. Dalam kehidupan sehari-hari pun mereka terlihat akur-akur saja. Tapi dasarnya manusia, ada saja perasaan minder dan keinginan yang gak bisa ditolelir lagi mungkin. Dari masalah inilah, berkembang menjadi banyak masalah yang complicated. Dari mulai banyaknya sindiran-sindiran dari orang-orang sekitar, celetukan-celetukan dari anak-anak yang belum mengerti, sampe ke kecurigaan-kecurigaan yang sebenernya tidak perlu.

Maka pecahlah keputusan untuk berpisah itu. Kami, keluarganya rasanya beraaaaat banget menerima keputusan ini. Tapi mau gimana lagi, kami hanyalah sodaranya yang cuma bisa memberikan pertimbangan dan kata-kata yang sekiranya bisa menjadi nasihat untuk keutuhan rumah tangga mereka. Tapi.. memang tidak bisa dipaksakan. Sad anding..

Sekarang, aku udah lost contact dengannya. Kabar terakhir yang aku denger, bi Ani udah kerja di Jakarta. Yah, dimanapun sekarang keberadaanya, mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT. Kami akan selalu menganggapmu tetap sebagai saudara kami, bi…




Photobucket

25 Weeks Pregnancy

Hari ini usia kehamilanku kurang lebih sudah di 25 minggu. Alhamdulillah kondisi ku sampai saat ini gak ada keluhan apa-apa. Bayi dalam perutku ini juga aktif banget gerakannya. Semangat banget nendang-nendangnya. Terutama tiap kali aku usap-usap perut atau pas aku lagi ajak ngobrol, langsung direspon dengan goyangan-goyangannya yang aduhai. Hehe..

Minggu kemaren aku cek USG, hasil taksirannya sebagai berikut :


1. AVE / Usia : 24 weeks

2. AC (Abdominal Circumferencial) / Ukuran lingkar perut bayi : 18,9 cm

3. BPD (Biparietal diameter)/ Ukuran pelipis kiri & kanan : 60,7 mm

4. FW (Fetal weight)/ berat janin : 667 g (cukup)

5. EDD / taksiran hari lahir : 14 Juli 2011

6. Tulang Punggung : OK

7. Jumlah dan kondisi ketuban : OK

8. Posisi janin : sungsang.

Keterangan perihal kondisi ini aku diberitahu sama dokternya agar gak perlu kuatir, karena berat janin pun baru 667 gram, masih leluasa bergerak. Tapi tetep aja sedikit-banyaknya bikin aku agak ketar-ketir juga. Tips yang dikasi dokter untukku adalah agar aku sering melakukan gerakan sujud, biar posisi janin bisa berada pada yang seharusnya. Atau para bunda mungkin punya trik jitu soal bayi sungsang ini. Share yaa..

9. Jenis Kelamin :
.hmmmm..kasih tau gak ya? Hehe.. kayaknya ini buat surprise aja.. tunggu tanggal mainnya yaa.

Oya, hasil googling aku dapet standar tentang ukuran (kurang lebih) panjang dan berat janin selama masa kehamilan yang aku rangkum dalam tabel sebagai berikut :


Ukuran ini hanya sebagai standar kebanyakan ibu-ibu hamil secara normalnya. Tapi gak sedikit juga yang ukuran nya lebih atau kurang dari rumus di atas dalam kondisi baik-baik aja. Jadi, ukuran tersebut bukanlah sebagai patokan mutlak. Yang terpenting.. adalah dimana kondisi kehamilan, ibu dan janin dalam keadaan sehat dan cukup gizi.



Photobucket