Apa Kabar mu …

Setiap orang pastinya pernah merasakan yang namanya kangen pada seseorang. Perasaan kangen ini ada yang memang selalu terasa di setiap saat, karena jarang / belum pernah bertemu lagi. Misalnya kangen pada suami tercinta yang lagi bertugas jauh, atau kangen pada orang tua yang udah lama gak ketemu karena kampung halamannya nun jauh di mato. Kangen seperti ini bisa dirasakan oleh seseorang tiap hari.

Nah, berbeda dengan perasaan kangen yang tiba-tiba dirasakan oleh seseorang.

Rasa ini gak tiap hari / gak tiap saat dirasakan. Tapi hanya sesekali dan terjadinya tiba-tiba, atau bahkan hanya ketika kita ingat pada seseorang tersebut, kangen itu baru dateng. (hehe.. gak penting)

Mungkin yang kedua inilah yang aku rasakan saat ini. Aku tiba-tiba teringat dengan bibiku yang udah lama gak ketemu. Tepatnya sich, bibi iparku, namanya bi Ani. Do’i adalah istri nya paman dari suamiku. Kira-kira udah hampir 10 bulan gak ketemu. Kenapa bisa begitu? Karena mereka berdua sudai pisah, alias cerai. Hiks.. sedih kalo mengingatnya.

Alasan utama yang menjadi pemicu berpisahnya mereka adalah karena udah 4 tahun menikah belum dikaruniai anak. Padahal keduanya sudah sangat menanti-nantikan kehadiran sang buah hati. Sangat disayangkan memang. Perihal belum mempunyai anak seharusnya jangan menjadikan perpisahan antara suami istri. Yah.. ngomong doank memang gampang, tapi prakteknya lah yang agak sulit. Dari satu masalah, bisa berkembang menjadi beberapa masalah lainnya. Dari satu persoalan bisa beranak menjadi banyak persoalan lainnya, bahkan mungkin bercucu cicit..

Bi Ani..seorang yang cantik, energik, periang, penyayang sama anak-anak, dan sangat mahir dalam hal masak-memasak. Hampir setiap masakan dia pasti bisa. Ini yang paling kukagumi dari seorang bi Ani. Tiap ada acara di desanya, bi Ani selalu ditunjuk jadi juru masaknya. Bahkan tiap ada hajatan pun Bi Ani selalu tak tertinggalkan soal pembuatan jamuan dan sebaginya.

Sebenernya secara biologis, keduanya tidak bermasalah dalam hal kesuburan untuk berketurunan. Tapi mungkin Allah belum kasih mereka keturunan. Dalam kehidupan sehari-hari pun mereka terlihat akur-akur saja. Tapi dasarnya manusia, ada saja perasaan minder dan keinginan yang gak bisa ditolelir lagi mungkin. Dari masalah inilah, berkembang menjadi banyak masalah yang complicated. Dari mulai banyaknya sindiran-sindiran dari orang-orang sekitar, celetukan-celetukan dari anak-anak yang belum mengerti, sampe ke kecurigaan-kecurigaan yang sebenernya tidak perlu.

Maka pecahlah keputusan untuk berpisah itu. Kami, keluarganya rasanya beraaaaat banget menerima keputusan ini. Tapi mau gimana lagi, kami hanyalah sodaranya yang cuma bisa memberikan pertimbangan dan kata-kata yang sekiranya bisa menjadi nasihat untuk keutuhan rumah tangga mereka. Tapi.. memang tidak bisa dipaksakan. Sad anding..

Sekarang, aku udah lost contact dengannya. Kabar terakhir yang aku denger, bi Ani udah kerja di Jakarta. Yah, dimanapun sekarang keberadaanya, mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT. Kami akan selalu menganggapmu tetap sebagai saudara kami, bi…




12 comments:

aku punya temen yang nikah hampir berbarengan, tahun 2003. Tapi ternyata Allah baru memberi anak tahun 2011 ini.
Jalan hidup memang masing2 ..
Mudah2an bisa ketemu lagi dengan yang di kangenin ya ..

Mudah2an bisa ketemu lagi ya Des, biasanya tidak disangka loh waktunya

moga bibi nya ngerasain hal yg sama yaa .. tapi biasanya sih begitu kalo di kangenin :)

@ dey : iya sih, padahal banyak contoh yang lebih lama lagi.
@ lidya n Bunda Farras : amin..

duh sedih yach denger ceritanya...temenku juga ada yang merid udah 7 tahunan dan belum dikasih anak. Tapi alhamdulillah smpai sekarang mrk masih akur2 aja.....

paling sedih kalo ngalamin kayak gini pasti perempuan yachh...merasa jd kurang sempurna sbg perempuan...smoga bibinya selalu dilindungi ALLAH SWT dan diberi kekuatan mengalami cobaan ini.

Moga bs ketemu ma bibinya lagi yach..

jalan ceritanya cukup mengharukan...semoga apa dirasakan segera terobati dan dipertemukan oleh yang ingin ditemui..
salam

Pernikahan menyatukan 2 keluarga besar. Pun perceraian, memisahkan 2 keluarga besar. Kita yang terlanjur akrab menjadi pekewuh jika menghubungi lagi. Aku tahu betul rasa itu. Andai waktu dapat diputar kembali...

templatenya cakep... suka deh...

maaf kali ni baru comment templatenya aja...

salam ya mbak.

semoga bibinya dapat ketemu lagi dijejaring sosial yang ada, dan kangennya terobati,,
anak, kadang buat sebagian memang jadi persoalan pelik, sy punya kenalan yang blm dikasih titipan anak lebih dr 15th pernikahan, tp mrk masih baik2 aja..

Dulu Jeng di kantor gw juga ada pasangan yang menikah udah 13 taun baru dikaruniai aak. Tapi yah semuanya berpulang kepada keikhlasan masing2 pasangan kali yah. Ada yang sabar & pasrah dengan ketetapan-Nya, ada juga yang ga bisa menerima sehingga ujung2nya yah berpisah dengan pasangan masing2.

Semoga suatu saat bisa ketemu sama si Bibi yah. Pasti udah kagen sama masakannya :-)

Semoga segera bertemu dengan bibinya ya mam. Insya Allah bibinya segera dapat pengganti belahan jiwanya yang sempat hilang dan bisa hidup bahagia. Amin :-)