Memilih Profesi

”Enaknya mending ngajar atau gawe ya?”. Beberapa waktu lalu ada seorang temen yang nanyain hal itu. Intinya doi curhat, lebih baik jadi guru atau staf/karyawan. Hmmm..pilihan yang sama-sama kuat menurutku. Kedua profesi itu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, keduanya sama-sama berpeluang untuk tetap bisa mengembangkan potensi diri. Untuk guru, berkesempatan mengembangkan potensi ilmiyahnya, salah satunya dengan cara continyu mengadakan penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, juga meningkatkan kreatifitasnya dalam membuat media pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Untuk kelebihan sebagai karyawan, bawahan biasanya selalu ada rasa kompetitif untuk meningkatkan kariernya. Dengan sehat mereka saling berlomba meningkatkan potensi yang dimiliki, dengan selalu memperbanyak wawasan, berani dalam berpendapat atau bereksperimen, solid dan kooperatif, memperbanyak relasi sehingga bisa memperluas pergaulan, dan sebagainya. Kalo dengan mulus dijalani, bukan gak mungkin bisa menduduki posisi TOP.

Di samping itu, kita juga mesti liat dulu latar belakang pendidikan kita, potensi dan kesukaan. Ada beberapa orang yang dasarnya suka dengan ajar-mengajar, memiliki kemampuan mengayomi siswa dan membimbing. Beberapa orang lainnya menikmati kerjaan berkutat di belakang komputer dengan setumpuk tugas yang harus diselesaikannya.

Nah, kalo suka dua-duanya, tinggal mengukur kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, bukan cuma asal seneng aja dengan saah satu profesi yang kita pilih. Dan kalo mampu dua-duanya, kenapa enggak?? Gak ada salahnya kok memiliki 2 profesi sekaligus, sebagai pengajar/guru dan sebagai pegawai/karyawan. Asal mesti mempertimbangkan waktu yang dimiliki.

So, teruntuk temenku yang masih bingung, selamat memilih yaa nek.. karena hidup itu memang selalu gak lepas dari yang namanya pilihan.

10 comments:

semua kembali lagi ke masing2 orang ya.apapun profesinya harus dilakukan dengan baik

Kalau saya lebih memilih menjadi guru, ilmunya mengalir terus dan bermanfaat bagi banyak orang....saya mengamati guru SD saya kok ga tua-tua ya padahal eks murid2nya sdh banyak yg berkeluarga n punya cucu he..

pekerjaan dan profesi itu beda.. jadi kadang pekerjaannya sebagai dokter, tapo profesinya sebagai fotografer.. bukan hal yang nggak mungkin kan?.

karena profesi biasanya terkait dngan apa yang menjadi passion seseorang. itu sih, kalo setahu saya ^_^

ngikut ama komennya mas Gaphe di atas hehhehe

memilih sesuai dengan bidang yang kita mliki justru itu lebih baik dan bisa membuat kita lebih maju lagi

Kalo menurut gw mah Jeng keputusan tergantung orang yang mau menjalaninya. Seperti gw, dulu ketika memutuskan untuk jadi FTM kayanya beraaaattt pisan. Tapi alhamdulillah ketika menjalani dengan ikhlas sekarang terasa nikmatnya :-)

Apa kabar baby di perut? Dah ketauan kan sex nhya? Ekye USG yang kemaren2 belom keliatan. Minggu ini mo USG lagi, moga2 dah ketauan deh jenis kelaminnya. Coz dah gatel pengen beli perlengkapan seandainya cowo hehehe *ato Ka Zaheer mo mewariskan baju2nya gituh untuk Unyil?? Hehehe*

masa sich jd berbelit-belit ngisi komen nya???

kalo aku bisa ngajar, sebenarnya pengen jadi guru...soale ilmunya akan bertambah terus...sayangnya aku ngga bisa...jadi terpaksa dech cuma jadi karyawan hehehe

klo aq memilih jadi guru krn memang itu didikan kuliah dulu dan sekarang enjoy dgn pekerjaan jadi guru ... santai tapi serius, biar muridnya ga tegang dalam kelas, xixi

aku pilih jadi guru dan jadi bos buat karyawan...hahaha...ngimpi kaleee...