Kado Terindah 2

Muhammad Einar NurRusydi, terlahir 3,5 bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 26 Juli 2011. Bayi laki-laki ini merupakan kado terindah buat saya tahun ini. Einar, sebuah kata dari bahasa Norweg, yang artinya Jundi, prajurit. Sedangkan NurRusydi (b. Arab) artinya cahaya jalan lurus. Harapan kami, kelak adiknya Zaheer ini mudah-mudahan bisa menjadi seseorang yang teguh, kukuh selalu berada di jalan yang lurus, menjadi orang yang selalu istiqomah memperjuangkan kebenaran dalam situasi dan kondisi apa pun. Amin..
Berikut proses kelahirannya :


24 Juli 2011


Adalah HPL dilahirkannya putra kedua kami. Berbagai perasaan muncul berbaur, ketika pada tanggal itu belum ada tanda-tanda akan melahirkan. Was-was, deg-degan, kuatir dan perasaan gak sabar bercampur aduk.

Ditambah lagi, temen-temen bumil seangkatan sudah pada melahirkan, tinggal saya. Jalan-jalan pagi pun terus dilakoni demi mengusahakan kelancaran proses melahirkan.

25 Juli 2011

Pagi-pagi bangun tidur berharap saya merasakan sesuatu sebagai tanda melahirkan, tapi nihil. Saya baik-baik saja. Ah.. mungkin lebih sabar lagi. Yang namanya HPL kan hanyalah perkiraan manusia dan teknologi, bisa lebih cepet, bisa juga lebih lambat. Tapi tetep aja, perasaan was-was itu tetep ada. Jalan-jalan lagi, latihan lagi, pose-pose yang sekiranya bisa mempermudah pembukaan jalan lahir terus saya lakukan.


Hingga sore hari sekira jam 3, saya baru merasakan mules. Alhamdulillah gejala yang ditunggu-tunggu akhirnya dateng juga. Jam 5 nya mules-mules pun semakin kuat, tapi frekuensi nya masih jarang. Pas magrib, keluarlah lendir bercampur bercak darah. Saat itu saya yakin, sebagai ibu yang pernah melahirkan, ada feeling bahwa bentar lagi bakal melahirkan. Bismillah.. Mulailah keluar rembesan. Karena masih terasa enteng aja, suami pun ikut pengajian pekanan seperti biasa. Menjelang Isya, mules nya sudah mulai santer, tapi masih bisa ditahan, gak seberapa saya rasa, tapi sudah 5 menit sekali. Maka setelah pengajian, si hubbi segera mengajak periksa ke bidan terdekat dulu sebelum ke rumah sakit. Ternyata sudah pembukaan 4. Maka bu bidan langsung merujuk saya untuk ke rumah sakit, karena riwayat caesar. Menurutnya kalo sudah pembukaan 4, biasanya sekitar 4 – 5 jam an lagi.


Zaheer pun saya titipkan ke pengasuh (yang biasanya gak nginep di rumah). Syukurnya zaheer ngerti kalo mamanya harus ke rumah sakit, karena jauh-jauh hari saya sering obrolin dengannya akan lahirnya ade bayi. Pas nyampe di RS Juanda, periksa dalem lah lagi sama bidan, masih pembukaan 4. Kurang kebetulan, dokter SPOG yang perempuan, langganan saya saat itu masih cuti, untungnya ada SPOG lain (tapi laki-laki) yang kata temen, sabar juga terhadap pasien nya. Dokternya baru dateng jam 22.30, periksa dalem lagi, masih tetep, pembukaan 4, tapi rembesan makin banyak. Sesuai teori yang pernah saya baca, untuk membantu proses pembukaan, saya berbaring miring ke kiri. Karena untuk jalan, dikuatirkan rembesan nya makin banyak. Hasil pemeriksaan saat itu, detak bayi bagus, ketuban bagus, mulut rahim pun sudah menipis. Walopun was-was, tapi saya makin optimis, saya bisa melahirkan secara normal. Dokter pun mengerti dan mensupport, memberi saya waktu sampe 12 jam kemudian.


26 Juli 2011


Jam 00.00 atau jam 24.00, periksa dalem lagi, maaasih pembukaan 4. Perasaan was-was pun makin menjadi-jadi.. sebenernya bidan jaga sudah berpesan untuk istirahat saja, agar safe energy , tapi boro-boro ngantuk, yang ada malah makin gak sabar menyambut sang buah hati. Saya ikhlas menikmati detik demi detik rasa mules yang makin menjadi-jadi (soalnya waktu melahirkan zaheer dulu sama sekali gak ada mules). Gak ada meringis, apalagi raungan, dan tanpa obat apa pun peredam rasa nyeri, menurutku ini gak seberapa ketimbang harus caesar. Sampe-sampe si ibu perawat yang menangani saya menyangsikan dan nanya, ‘maaf bu, sebenernya ada mules atau nggak?’ ya eya lah.. tapi saya tahan untuk gak merintih seperti kebanyakan orang yang akan melahirkan, karena saya sadar betul itu sama sekali gak membantu.

Pagi harinya, periksa dalem lagi, saya kira sudah hampir lengkap, ternyata cuma nambah satu, jadi 5.

Jam 12.00 siang (batas waktu yang ditentukan dokter), saatnya pemeriksaan lengkap. Hasilnya tidak menggembirakan, pembukaan masih saja 5. Rembesan air ketuban sudah berwarna keruh kehijau-hijauan, periksa detak jantung bayi sudah menurun, mulut rahim bukannya tambah menipis, malah menebal, kepala bayi yang tadinya sudah masuk ke panggul, jadi sedikit melenceng. Mules pun yang tadinya sudah santer, saya rasakan malah makin ngilang. Untuk induksi tidak memungkinkan karena riwayat caesar sebelumnya, bisa berakibat robeknya rahim. Dokter pun sudah menyarankan untuk sc saja.


Karena saya masih keukeuh ingin mengusahakan kelahiran normal, maka dipecahlah si ketuban yang katanya cara ini bisa memicu rasa mules. Byaaarr.. keluar lah cairan itu yang ternyata sudah berwarna hijau, sodara-sodara.


Maka saat itu lah.. dengan berurai air mata, atas pendapat dari para keluarga yang mengantar, saat itulah saya mulai mengikhlaskan jalan kelahiran yang ternyata harus sc lagi. Saya pasrah, sepasrah-pasrahnya, ikhtiar saya selama 9 bulan mengusahakan agar bisa lahir normal, apalah daya, kalo Allah memang berkehendak lain, maka sc lah yang terjadi. Sempat juga memikirkan kemungkinan inikah akhir usia saya. Tapi rupanya saya masih diberikan kesempatan olehNya, mengasuh dan mendidik anak-anak saya sampe saat ini. Saat itu juga saya harus mulai berpuasa. Masih ada waktu sekitar 2 jam setengah sebelum operasi.


Gak lama kemudian, di sebuah ruang operasi, jam 2.45’ lahirlah bayi mungil dengan panjang 50 cm dan BB 2,80 kg. lebih kecil dari lahirnya Zaheer dulu. Semasa hamil kali ini memang saya agak mengerem nafsu makan saya, dengan harapan kalo bayinya lebih kecil dari yang pertama, maka semakin besarlah kemungkinan bisa lahir normal. Sempet punya fikiran, kalo tau dari awal bakal caesar lagi, maka saya akan makan sesuai keinginan, yang bergizi tentunya biar bayinya sehat dan ndut. Tapi, sekali lagi apalah daya, manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan, kali ini pun harus caesar lagi. Awal-awal saya sedih memang, mengapa harus seperti ini proses kelahiran anak-anak saya, padahal kalo liat yang lain, melahirkan seperti sesuatu yang amatlah mudah, tinggal brolll.. begitu kasarnya. Tapi saya pikir lagi, istighfar sebanyak-banyaknya, betapa saya kurang bersyukur, bahwa di luar sana masih ada beberapa wanita yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak. Astagfirullah Al’Adzim.


Tak sampe disitu, kekhawatiran muncul lagi setelah operasi, bayi yang dilahirkan ternyata sudah agak membiru dan tidak spontan menangis. Gawat janin. Diagnosanya, si bayi sempet keracunan air ketuban yang sudah berwarna kehijauan. Rupanya, ketika saya bersikeras memepertahankan untuk tidak langsung operasi, si baby meminum air ketuban. Bukan hanya itu, si bayi juga gak bernafas. Bagaimana perasaan saya saat itu?? Hmmm jangan ditanya. Tapi Alhamdulillah saat dites detak jantung masih ada. Maka tim dokter segera melakukan berbagai tindakan untuk kenormalan si bayi. Lima menit kemudian barulah menangis, dan setelah dipancing, ditepuk dsb, bernafas. Normal.


Tapi ini gak berlangsung lama, beberapa menit kemudian, si bayi lupa bernafas sampe tubuhnya kembali membiru. Dipancing lagi.. bernafas lagi. Beberapa menit kemudian lupa nafas lagi.. dipancing lagi.. bernafas lagi. Ini terjadi sampe beberapa kali. Maka boro-boro bisa IMD seperti yang diharapkan sebelumnya. Karena bayi harus selalu dipantau oleh tim dokter, jadi untuk sementara waktu, bayi dipisah ruang perawatan di ruang steril. Perlu diberi AB selama minimal 5 hari.


Besoknya, 24 jam setelah “berlatih” bisa berjalan, saya baru bisa melihat sang buah hati. Miriiiiisss sekali menyaksikan bayi mungil dengan tangan berbalut infusan, dan hidungnya pun berselang oksi. Dengan mata berkaca-kaca saya coba nete-in si bayi yang masih tidur lelap. Tapi si bayi tak bergeming dari tidurnya, hanya beberapa sedotan. Rupanya dia sama sekali gak merasakan lapar, karena pengaruh cairan dari infusan. Kondisi nya sudah lebih baik dari hari sebelumnya. Tapi tangisannya masih pelan dan lebih terdengar sebagai rintihan.


Hari ke-3 saya diizinkan pulang, tanpa membawa sang bayi. Karena masih harus diberikan cairan AB sampe hari ke-5. Sedih memang, tapi saya berusaha menikmatinya, dimana saat-saat masih bisa tidur dengan nyenyak. Baru hari kelima, Einar sudah bisa dibawa pulang. Alhamdulillah kondisinya sudah prima. Sudah bisa mimi ASI sebagai mana normalnya bayi-bayi lain. Sudah sehat 100%. Alhamdulillah, mudah-mudahan Einar diberikan umur panjang dan sehat selalu. Amin..


Saat ini, 3,5 bulan sudah usia Einar. Tumbuh sebagai mana mestinya, walopun gak terlalu ndut, karena emang lahir dengan kategori BB yang cukup. Saat ini sudah mahir sekali tengkurep dengan kepala tegak setegaknya, karena dari usia 2,5 bulan sudah bisa tengkurep dengan sendirinya, juga banyak ngoceh alias bawel. Kalo dibandingkan dengan Zaheer dulu, Einar sedikit lebih cepat perkembangannya. Alhamdulillah.


Hhhhh.. ngaso dulu ahhh…




27 comments:

nur itu artinya cahaya dan rusydi nya sayangnya sya belum tau artinya apa, tapi yg pasti sih makna dari nama tsb sangat baik. Mudah2an menjadi anak yg sholeh...

namanya bagus yah...mudah2an bisa menjadi anak yg sesuai dengan arti namanya...

Oh, mbak... pantes saja hiatus blog-nya lama sekali. Saya mengikuti ceritanya sambil deg-degan. Sambil mengingat masa kelahiran Destin dan Binbin yang memang lama. Semuanya menunggu 3 hari untuk pembukaan selesai. Jangan tanya rasanya karena kita pastilah sama-sama tahu. Tapi saya tidak tahu bahwa ada bahaya lain yang mungkin terjadi seperti kasus Einar. Tak terbayang sedih dan cemasnya mbak Desy & keluarga.

Alhamdulillah sudah berlalu, dan Einar tumbuh menjadi anak yang sehat dan cepat pertumbuhannya.

>>Bintang : Amin
>>Susindra : saya juga pengennya menunggu sampe pembukaan lengkap waktu itu, bila perlu sampe berapa hari pun saya akan sabar, tapi kondisinya sudah gak memungkinkan.

dirumah jadi yang tercantik ya des :)
namanya bagus Einer

selamat ya jeng atas kelairan einar..
walau lewat perjuangan berat, tapi lega bis nimang bayi

Mbak Desy...selamat yach atas kelahiran einar...wah gantengnya...hidungnya itu loch..mancung banget...kalo anak2ku hidungnya pesek semua kayak mamanya hehehe......

Mbak aku baca cerita kelahirannya ikut mules...udah berusaha untuk normal tp nasib berkata lain....eh tapi jeng susan anak pertama cesar anak ekduanya normal loch...tp penderitaan setelah melahirkan lumayan sakiit...gpp mbak cesar yg penting bayinya sehat....

Ya Allaaaaaaaaah... lucunyaaaaa

ada adik bayi kecillllll

yuk maen sama Dija...

penuh perjuangan ya mbak ... alhamdulillah einar tumbuh sehat dan menggemaskan ... semoga seterusnya ya sehat selalu dan jadi kebanggaan keluarga amin

@Lidya : betull Buu..hehe..
@Entik : iya, kalo dah liat bayinya.. segala penderitaan ilang sudah.
@Nia : saya belum tau kabarnya jeng soes nich..
@elsa : makacih tante..
@Baby Dija : Yuuuuk...
@Isma : Amin. makasih doanya..

saya dua kali caesar juga kok, gpp ... toh itu yang terbaik buat semua. Insya Allah nilainya sama dengan persalinan normal.
Selamat ya ..

tp terbayar semua kesedihannya dengan kesehatannya dan melihatnya tumbuh di sisi kita ya. barakallah bund

waah selamat ya mba desy,
jangan sedih mau sesar ato normal sama saja yang penting ibu dan bayinya selamat dan sehat :)

Jeng Dessy, mangap ekye baru mampir diamri lagi. Susyee boo mo ngeblog setelah punya 2 buntut!

Alhamdulillah baby & ibu selamat. Gpp Jeng walopun ga bisa normal. Yang terbaik ajah buat dikau.

Wah Einar 2,5 bulan udah bisa tengkurep sendiri. Hebat tuh. Zafira masih belom tengkurep. Tapi udah cerewet banget kaya emaknya. Ngobrol muluuuu

Moga2 Einar jadi anak sholeh yang bisa bikin bangga papa mama. Amien

Kiss dari Double Zee

assalamualikum dedek einar...
kejadian nya hampir persis dengan proses lahirnya kenzie kemarin mbak. udah pembukaan 6 eh malah mundur dan nutup lagi mulut rahimnya. sampe akhirnya si ketuban pas pecah uda hijau. ya persis lah... apapun caranya yg penting semua sehat dan selamat ya :)
einar dan kenzie cuma beda beberapa hari lahirnya :)

>Dey : saya baru tau kalo mbak juga sc.
>Mauna & Emma : Iya mba, sekarang udah gak sedih lagi
>Zulfadhli's : saya juga agak susah waktunya. makasih yaa doanya..
>Motik : mirip ya, saya juga udah baca kelahirannya Kenzie. Alhamdulillah, yang penting ibu dan anak sehat.

Subhanallah, dikaruniai anak memang luar biasa ya... :)

Duuuh maafkeuun, jarang main ke sini eh udah ada peghuni baru yang ganteng nih. Welcome Einar, semoga selalu sehat dan menjadi anak sholeh ya :-)

slamat ya buat adiknya zaheer ya...

Saya benar-benar menikmati tema / desain website Anda. Apakah Anda pernah mengalami masalah kompatibilitas browser? Sejumlah pembaca blog saya mengeluh tentang blog saya tidak beroperasi dengan benar dalam Explorer tetapi tampak hebat di Chrome. Apakah Anda memiliki recommendationhs untuk membantu memperbaiki masalah ini?

Terimakasih, Semoga Bermanfaat

Terimakasih, Semoga Bermanfaat

terimakasih gan atas informasinya sangat bagus sekali