Celaan

Zaheer dan temannya, sebut saja W lagi maen bareng di dalam rumah. Terjadi percakapan kurang lebih seperti ini :

Zaheer : (selesai merakit maenan dari kertas, berupa hewan, unta) “asyik.. jadi juga ontanya”

W : “onta jelek!!”


Zaheer : “enggak kok, ontanya bagus”


W : “kambing punyaku lebih bagus. Onta jelek!!”


Zaheer : “bagus.. nich liat..”


Saya dan ibunya W saat itu berada dalam satu ruangan bersama keduanya, mendengar dengan jelas percakapan zaheer dan temannya, dalam hati saya hanya membatin, ni anak kecil kok udah berani mencela sesuatu yang bukan miliknya. Apakah merasa tersaingi? Ataukah sebenernya ingin memiliki mainan lawan mainnya. Entahlah..

Saya juga hanya berfikir, tanpa berkomentar, nih ibunya juga kok hanya diam saja, tidak berusaha meluruskan perkataan anaknya, bukan hanya karena mencegah agar teman anaknya tidak merasa tersinggung, tapi tidak juga meluruskan kesalahan kecil pada anaknya. Bukan kesalahan kecil saya rasa. Terlihat kecil karena dilakukan oleh anak kecil. Bagaimana kalo si W itu dewasa nanti. Yaa.. setidaknya basa-basi atau apa gitu..


Saat itu sengaja saya tidak angkat bicara. Saya rasa selama bukan zaheer yang melakukan kesalahan, ya saya tidak ikut campur. Dan saya lihat juga, zaheer saat itu fine-fine aja, walopun hasil karyanya ada yang mencela. Biarlah lain waktu saya baru akan meluruskan tentang cela-mencela ini, ketika W dan ibunya sudah tidak berada di sini. Dan biarlah si W mendapatkan pemahaman tentang ini dari ibunya sendiri. Saya sebenernya saat itu ada keinginan terpendam untuk sedikitnya memberi tahu anak itu bahwa begini bahwa begitu. Tapi karena saat itu ada ibunya, jadi saya hanya membatin aja. Bukannya gak berani, tapi gak enakan.. hehe..ngeless.. yaaa daripada jadi masalah antara pertemanan dan pertetanggaan kami, ya sudahlah.


Tapi ada satu hal lagi yang bikin saya bangga, tau hasil karyanya dicela, Zaheer tidak membalas. Hanya membela miliknya. Saya yakin itu bukannya karena zaheer gak berani, bisa saja saat itu zaheer pun membalas mencela, meliat maenan yang dibuat temannya itu tidak lebih baik, tapi karena zaheer faham bahwa mencela bukanlah perbuatan yang baik, itu tidak dilakukannya. Hmmm good boy.. Thanks nak..


Photobucket

Cegukan

Suatu hal yang biasa terjadi pada bayi dan balita adalah cegukan. Atau kalo dalam bahasa Sunda biasanya disebut semidu atau sisidueun. Beberapa penyebabnya antara lain bisa karena penurunan suhu yang menyebabkan si bayi kedinginan. Atau bisa juga terjadi setelah minum susu yang dilakukan dengan kurang tenang.

Cegukan ini biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Tapi ada beberapa cara yang bisa mengatasinya, salah satunya bisa dengan menepuk-nepuk punggung nya secara perlahan dan membantu bayi agar lebih rileks. Atau dengan menghangatkannya jika kedinginan, bisa juga dengan mengoleskan minyak telon ke tubuhnya.


Apapun penyebabnya, asalkan tidak berkelanjutan atau membuat si bayi jadi rewel, muntah, dan tidak sampe mengganggu aktivitasnya, cegukan tidak membutuhkan pertolongan medis.


Nah, kenapa saya memajang gambar tikar dengan tema cegukan? Apa korelasinya?

Ceritanya gini, beberapa waktu lalu, ketika kami sekeluarga bermalam di rumah neneknya Einar. Dia kebetulan cegukan. Prediksi saya waktu itu, mungkin karena sudah mimi asi dan belum sendawa. Sehingga ada udara yang terjebak dalam saluran pernafasan atau pencernaannya sehingga menyebabkan cegukan.


Saat mengetahui cucu kesayangannya cegukan, si nenek langsung mengambil potongan tikar jaman baheula (biasanya tikar pandan dan berwarna keputih-putihan), sekitar 2 cm dan ditempelkan tepat di jidatnya Einar. Kakaknya, Zaheer gak terima donk melihat adiknya ditempelin benda aneh kayak gitu. Langsung aja dilemparkannya si potongan tikar tersebut. Tapi sang nenek gak menyerah, beliau mengambil lagi potongan tikar lain, dan menempelkannya lagi kayak tadi. Sambil menjelaskan ke si aa (Zaheer) kalo itu (menempelkan potongan tikar di jidat) tuh bisa menghentikan cegukan pada bayi.


Hehe.. entah ini tradisi/kepercayaan orang-orang zaman dulu, entah hanya kebiasaannya orang Sunda. Saya gak tau persis soal ini. Dan saya juga gak bisa melarang atau mencegah yang namanya kepercayaan. Bagi saya selama itu tidak membahayakan, ya biarlah.. daripada harus berdebat _untuk saat ini_.


Kalo secara logika, apa hubungannya coba cegukan sama menempelkan tikar di jidat?? Temans, siapa yang tau??

Dan yang membuat zaheer percaya soal ini, setelah beberapa menit kemudian, cegukannya Einar jadi berhenti. Padahal kan cegukan semacam ini memang biasanya tidak berlangsung lama.


Hmmm.. nak, nanti kalo kamu sudah bisa lebih mengerti, ingatkan mama ya untuk meluruskan pemahaman soal yang satu ini..


Sumber Gambar : Google.com

Photobucket

Kado Terindah 2

Muhammad Einar NurRusydi, terlahir 3,5 bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 26 Juli 2011. Bayi laki-laki ini merupakan kado terindah buat saya tahun ini. Einar, sebuah kata dari bahasa Norweg, yang artinya Jundi, prajurit. Sedangkan NurRusydi (b. Arab) artinya cahaya jalan lurus. Harapan kami, kelak adiknya Zaheer ini mudah-mudahan bisa menjadi seseorang yang teguh, kukuh selalu berada di jalan yang lurus, menjadi orang yang selalu istiqomah memperjuangkan kebenaran dalam situasi dan kondisi apa pun. Amin..
Berikut proses kelahirannya :


24 Juli 2011


Adalah HPL dilahirkannya putra kedua kami. Berbagai perasaan muncul berbaur, ketika pada tanggal itu belum ada tanda-tanda akan melahirkan. Was-was, deg-degan, kuatir dan perasaan gak sabar bercampur aduk.

Ditambah lagi, temen-temen bumil seangkatan sudah pada melahirkan, tinggal saya. Jalan-jalan pagi pun terus dilakoni demi mengusahakan kelancaran proses melahirkan.

25 Juli 2011

Pagi-pagi bangun tidur berharap saya merasakan sesuatu sebagai tanda melahirkan, tapi nihil. Saya baik-baik saja. Ah.. mungkin lebih sabar lagi. Yang namanya HPL kan hanyalah perkiraan manusia dan teknologi, bisa lebih cepet, bisa juga lebih lambat. Tapi tetep aja, perasaan was-was itu tetep ada. Jalan-jalan lagi, latihan lagi, pose-pose yang sekiranya bisa mempermudah pembukaan jalan lahir terus saya lakukan.


Hingga sore hari sekira jam 3, saya baru merasakan mules. Alhamdulillah gejala yang ditunggu-tunggu akhirnya dateng juga. Jam 5 nya mules-mules pun semakin kuat, tapi frekuensi nya masih jarang. Pas magrib, keluarlah lendir bercampur bercak darah. Saat itu saya yakin, sebagai ibu yang pernah melahirkan, ada feeling bahwa bentar lagi bakal melahirkan. Bismillah.. Mulailah keluar rembesan. Karena masih terasa enteng aja, suami pun ikut pengajian pekanan seperti biasa. Menjelang Isya, mules nya sudah mulai santer, tapi masih bisa ditahan, gak seberapa saya rasa, tapi sudah 5 menit sekali. Maka setelah pengajian, si hubbi segera mengajak periksa ke bidan terdekat dulu sebelum ke rumah sakit. Ternyata sudah pembukaan 4. Maka bu bidan langsung merujuk saya untuk ke rumah sakit, karena riwayat caesar. Menurutnya kalo sudah pembukaan 4, biasanya sekitar 4 – 5 jam an lagi.


Zaheer pun saya titipkan ke pengasuh (yang biasanya gak nginep di rumah). Syukurnya zaheer ngerti kalo mamanya harus ke rumah sakit, karena jauh-jauh hari saya sering obrolin dengannya akan lahirnya ade bayi. Pas nyampe di RS Juanda, periksa dalem lah lagi sama bidan, masih pembukaan 4. Kurang kebetulan, dokter SPOG yang perempuan, langganan saya saat itu masih cuti, untungnya ada SPOG lain (tapi laki-laki) yang kata temen, sabar juga terhadap pasien nya. Dokternya baru dateng jam 22.30, periksa dalem lagi, masih tetep, pembukaan 4, tapi rembesan makin banyak. Sesuai teori yang pernah saya baca, untuk membantu proses pembukaan, saya berbaring miring ke kiri. Karena untuk jalan, dikuatirkan rembesan nya makin banyak. Hasil pemeriksaan saat itu, detak bayi bagus, ketuban bagus, mulut rahim pun sudah menipis. Walopun was-was, tapi saya makin optimis, saya bisa melahirkan secara normal. Dokter pun mengerti dan mensupport, memberi saya waktu sampe 12 jam kemudian.


26 Juli 2011


Jam 00.00 atau jam 24.00, periksa dalem lagi, maaasih pembukaan 4. Perasaan was-was pun makin menjadi-jadi.. sebenernya bidan jaga sudah berpesan untuk istirahat saja, agar safe energy , tapi boro-boro ngantuk, yang ada malah makin gak sabar menyambut sang buah hati. Saya ikhlas menikmati detik demi detik rasa mules yang makin menjadi-jadi (soalnya waktu melahirkan zaheer dulu sama sekali gak ada mules). Gak ada meringis, apalagi raungan, dan tanpa obat apa pun peredam rasa nyeri, menurutku ini gak seberapa ketimbang harus caesar. Sampe-sampe si ibu perawat yang menangani saya menyangsikan dan nanya, ‘maaf bu, sebenernya ada mules atau nggak?’ ya eya lah.. tapi saya tahan untuk gak merintih seperti kebanyakan orang yang akan melahirkan, karena saya sadar betul itu sama sekali gak membantu.

Pagi harinya, periksa dalem lagi, saya kira sudah hampir lengkap, ternyata cuma nambah satu, jadi 5.

Jam 12.00 siang (batas waktu yang ditentukan dokter), saatnya pemeriksaan lengkap. Hasilnya tidak menggembirakan, pembukaan masih saja 5. Rembesan air ketuban sudah berwarna keruh kehijau-hijauan, periksa detak jantung bayi sudah menurun, mulut rahim bukannya tambah menipis, malah menebal, kepala bayi yang tadinya sudah masuk ke panggul, jadi sedikit melenceng. Mules pun yang tadinya sudah santer, saya rasakan malah makin ngilang. Untuk induksi tidak memungkinkan karena riwayat caesar sebelumnya, bisa berakibat robeknya rahim. Dokter pun sudah menyarankan untuk sc saja.


Karena saya masih keukeuh ingin mengusahakan kelahiran normal, maka dipecahlah si ketuban yang katanya cara ini bisa memicu rasa mules. Byaaarr.. keluar lah cairan itu yang ternyata sudah berwarna hijau, sodara-sodara.


Maka saat itu lah.. dengan berurai air mata, atas pendapat dari para keluarga yang mengantar, saat itulah saya mulai mengikhlaskan jalan kelahiran yang ternyata harus sc lagi. Saya pasrah, sepasrah-pasrahnya, ikhtiar saya selama 9 bulan mengusahakan agar bisa lahir normal, apalah daya, kalo Allah memang berkehendak lain, maka sc lah yang terjadi. Sempat juga memikirkan kemungkinan inikah akhir usia saya. Tapi rupanya saya masih diberikan kesempatan olehNya, mengasuh dan mendidik anak-anak saya sampe saat ini. Saat itu juga saya harus mulai berpuasa. Masih ada waktu sekitar 2 jam setengah sebelum operasi.


Gak lama kemudian, di sebuah ruang operasi, jam 2.45’ lahirlah bayi mungil dengan panjang 50 cm dan BB 2,80 kg. lebih kecil dari lahirnya Zaheer dulu. Semasa hamil kali ini memang saya agak mengerem nafsu makan saya, dengan harapan kalo bayinya lebih kecil dari yang pertama, maka semakin besarlah kemungkinan bisa lahir normal. Sempet punya fikiran, kalo tau dari awal bakal caesar lagi, maka saya akan makan sesuai keinginan, yang bergizi tentunya biar bayinya sehat dan ndut. Tapi, sekali lagi apalah daya, manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan, kali ini pun harus caesar lagi. Awal-awal saya sedih memang, mengapa harus seperti ini proses kelahiran anak-anak saya, padahal kalo liat yang lain, melahirkan seperti sesuatu yang amatlah mudah, tinggal brolll.. begitu kasarnya. Tapi saya pikir lagi, istighfar sebanyak-banyaknya, betapa saya kurang bersyukur, bahwa di luar sana masih ada beberapa wanita yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak. Astagfirullah Al’Adzim.


Tak sampe disitu, kekhawatiran muncul lagi setelah operasi, bayi yang dilahirkan ternyata sudah agak membiru dan tidak spontan menangis. Gawat janin. Diagnosanya, si bayi sempet keracunan air ketuban yang sudah berwarna kehijauan. Rupanya, ketika saya bersikeras memepertahankan untuk tidak langsung operasi, si baby meminum air ketuban. Bukan hanya itu, si bayi juga gak bernafas. Bagaimana perasaan saya saat itu?? Hmmm jangan ditanya. Tapi Alhamdulillah saat dites detak jantung masih ada. Maka tim dokter segera melakukan berbagai tindakan untuk kenormalan si bayi. Lima menit kemudian barulah menangis, dan setelah dipancing, ditepuk dsb, bernafas. Normal.


Tapi ini gak berlangsung lama, beberapa menit kemudian, si bayi lupa bernafas sampe tubuhnya kembali membiru. Dipancing lagi.. bernafas lagi. Beberapa menit kemudian lupa nafas lagi.. dipancing lagi.. bernafas lagi. Ini terjadi sampe beberapa kali. Maka boro-boro bisa IMD seperti yang diharapkan sebelumnya. Karena bayi harus selalu dipantau oleh tim dokter, jadi untuk sementara waktu, bayi dipisah ruang perawatan di ruang steril. Perlu diberi AB selama minimal 5 hari.


Besoknya, 24 jam setelah “berlatih” bisa berjalan, saya baru bisa melihat sang buah hati. Miriiiiisss sekali menyaksikan bayi mungil dengan tangan berbalut infusan, dan hidungnya pun berselang oksi. Dengan mata berkaca-kaca saya coba nete-in si bayi yang masih tidur lelap. Tapi si bayi tak bergeming dari tidurnya, hanya beberapa sedotan. Rupanya dia sama sekali gak merasakan lapar, karena pengaruh cairan dari infusan. Kondisi nya sudah lebih baik dari hari sebelumnya. Tapi tangisannya masih pelan dan lebih terdengar sebagai rintihan.


Hari ke-3 saya diizinkan pulang, tanpa membawa sang bayi. Karena masih harus diberikan cairan AB sampe hari ke-5. Sedih memang, tapi saya berusaha menikmatinya, dimana saat-saat masih bisa tidur dengan nyenyak. Baru hari kelima, Einar sudah bisa dibawa pulang. Alhamdulillah kondisinya sudah prima. Sudah bisa mimi ASI sebagai mana normalnya bayi-bayi lain. Sudah sehat 100%. Alhamdulillah, mudah-mudahan Einar diberikan umur panjang dan sehat selalu. Amin..


Saat ini, 3,5 bulan sudah usia Einar. Tumbuh sebagai mana mestinya, walopun gak terlalu ndut, karena emang lahir dengan kategori BB yang cukup. Saat ini sudah mahir sekali tengkurep dengan kepala tegak setegaknya, karena dari usia 2,5 bulan sudah bisa tengkurep dengan sendirinya, juga banyak ngoceh alias bawel. Kalo dibandingkan dengan Zaheer dulu, Einar sedikit lebih cepat perkembangannya. Alhamdulillah.


Hhhhh.. ngaso dulu ahhh…




Photobucket

Welcome Back

Assalamu’alaikum.. Hai halo apa kabar semuanya? Mudah-mudahan kita semua berada dalam situasi terbaik kita. Kembali saya menyapa temen-temen blogger semua. Setelah selama 3 bulan lebih saya total pakem, sama sekali gak menyentuh yang namanya inet apalagi ngeblog. Well.. selama itu, apakah ada dari sobat bloger yang bertanya-tanya, kemana jeng Des?? Gimana kabarnyo? Atau masih panjang umurkan ia? Gimana pula kabar anak nya yang ganteng sedunia? Hehe… atau mungkin gak ada yang peduli sama sekali, diriku ada dan tiada sama saja ..

Yah .. bagaimana pun situasinya, pertama-tama saya ucapkan mohon maaf lahir dan bathin. Momen idul fitri tahun ini pun, kurang lebih 2 bulan yang lalu, saya belum menyempatkan diri bersilaturrahmi kepada temen-temen semuanya (yang merayakannya).


Kedua-dua.. tanggal 7 September kemaren adalah hari lahir saya.. dengan kata lain, saya berulangtahun yang ke 27 tepatnya. **Give me applause..prok..prok..prok!!**. Serangkaian doa pun dipanjatkan kepada Sang Maha Kuasa, berbagai pengharapan dan rasa sukur atas limpahan karunia-Nya yang tak terkira. “Mudah-mudahan tahun-tahun kedepannya akan lebih baik dan lebih baik lagi.. amin yaa robb”

Mundur lagi ke bulan Juli. Ada apa dengan Juli?? Saya mendapatkan kado terindah tahun ini. Apaan tuch jeng? Tepat tanggal 26, kami diberikan 1 kepercayaan lagi oleh-Nya. Ya.. 26 Juli adalah kelahiran adiknya Zaheer. Sesosok bayi mungil hadir dalam kehidupan kami, akan menghiasi dan menyertai hari-hari kami berikutnya. Tangisan, tawa, canda.. bertambah ramai lah suasana rumah kami. Alhamdulillah…

Tentang bagaimana cerita kelahirannya? Seperti apa prosesnya? Laki-laki atau perempuankah? Saya baru akan mengulasnya di episode selanjutnya. Jadi yang merasa penasaran, simak yaa.. dan yang nggak.. yaa nggak usah repot-repot..

Oya, menyoal kelahiran anak kedua yang mepet banget dengan bulan Ramadhan, otomatis satu bulan penuh saya jebol, alias bolong, alias gak berpuasa, gak kebagian sehari pun. Biasa lah, abis lahiran pastinya nifas. Saya kebetulan nifasnya lama, nyampe 60 hari. Waah..jadi punya utang sebulan penuh nich. Mesti udah mulai nyicil. Kalo diitung itung 30 hari dibagi 10 bulan, jadi minimal dalam sebulan saya mesti nyicil 3 hari. Enteng yah keliatannya, cuma 3 hari perbulan. Tapi ngejalaninnya lumayan berat ternyata. Apalagi plus menyusui. Tapi kalo diniatkan dengan ikhlas yang seikhlas-ikhlasnya.. yaa akan terasa mudah. Give me spirit n support sobat.. ayoo kamu bisa!!

Insya Allah temans, kedepannya saya akan menyempatkan bersiaturrahmi lagi. Walopun gak seintens sebelumnya. Selama cuti (3 bulan) saya sama sekali gak mengunjungi temans semua, selain karena ritme waktunya masih agak susah dengan kehadiran si new baby, saya juga lebih memilih memanfaatkan waktu luang buat beres-beres rumah, selebihnya.. yaa istirahat atau tidur.. soalnya tau sendiri lah ya.. kini malam-malam busui (dahulu bumiil: red) selalu dihiasi dengan bergadang, demi memberikan segentong demi segentong susu, menghapuskan rasa lapar dan dahaga yang dirasa oleh sang anak. Begitu kurang lebih alasannya.. harap maklum ya temans.. Kalo sekarang mungkin agak lain, selama ngantor akan ada waktu browsing…browsing.. lah dikit-dikit hehe..nyempil nyempil di waktu luang dan agak mepet, hehe...

Oke dech kalo begitu, segitu saja dulu pembuka saya dari libur panjang kali ini dan belum ada foto yang siap dipajang. See u again temans..

Photobucket

36 Weeks Pregnancy

Waah.. gak kerasa ternyata sudah hampir sebulan penuh dirikyu menelantarkan blog ini (lagi). Sudah makin lumutan aja. Detak jantung yang gak kekontrol.

M… penyakit inilah yang sedang menggerogotiku sekarang. Seperti jamur yang cepet banget penyebarannya. Merajalela hamper ke seluruh sendi-sendi. Yahh… cerita lama memang.. dan terkesan mengada-ada. Tapi bener, virus ganas ini walo sudah sekuat tenaga kucoba lawan, ternyata kekuatannya benar-benar bukan hal yang sepele. Bukan sesuatu yang bisa dibilang sembarang. Perlu pengobatan secara intensif. Hehe… gak penting! Come on.. Dear.. Wake up !!!


Oke dech kakak.. sebagai pembuka dari kemalezanku (dan semoga kedepannya gak terulang), aku mo sedikit mem-view perkembangan bumil ini. Diawali dengan foto scan USG yang masih seperti sebelum-sebelumnya, teteeep 2D ajah, hitam putih euy.. Karena yang terpenting adalah pemeriksaannya oleh sang dokter. Bagaimana kondisi dan kesehatan si baby.. Biarlah hanya dokter dan Allah yang tahu cara membaca hasil foto USG itu. Yang penting buatku adalah penjelasannya yang bener-bener jelass..


Minggu ini sebenarnya usia kehamilanku sudah di 36 minggu, berarti kalo dirata-ratakan sudah 9 bulan. Waaah.. udah deg—deg an aja nich. Tapi sabar ya baby.. tunggu sampe usiamu cukup antara 40 mingguan.

Dan hasil USG pada usia 35 minggu kemaren ringkasnya sebagai berikut :


AVE / Usia : 35 weeks (saat periksa)

AC (Abdominal Circumferencial) / Ukuran lingkar perut bayi : 28,9 cm

BPD (Biparietal diameter)/ Ukuran pelipis kiri & kanan : 89,4 mm

FW (Fetal weight)/ berat janin : 2.401 gr

Tulang Punggung : OK

Jumlah dan kondisi ketuban : OK

Ketuban juga cukup Alhamdulillah pada pemeriksaan kali ini posisi janin nya sudah gak sungsang lagi. Posisi kepala sudah berara di bawah. Dan lilitan plasentanya pun sudah bisa terlepas. Bersyukur banget, ternyata sejauh ini dd bayi bisa diajak kerja sama untuk kembali ke posisinya yang seharusnya, selain pinter juga sudah bisa melepaskan diri dari lilitan. Anak pinter…Thanks god atas pertolongan-Mu..

Tinggal PR nya kali ini, bagaimana membantu si baby masuk ke panggul. Tambahin lagi frekuensi yoga nya, terutama gerakan-gerakan yang bisa membantunya masuk daerah panggul. Yuk.. nak.. dikit lagi usaha kita menuju ke persalinan normal, sebelum ke pertarungan besar nanti. Kita optimis saja, bahwa kita bisa. Insya Allah…

Kontrol selanjutnya (kurleb 37 minggu) mesti siap-siap nich, buat periksa dalem. Saatnya melihat perkiraan kesanggupan bisa atau tidaknya lahiran per paginam. Berdasarkan besar bayi, posisi, lebar panggul, kekuatan bekas operasi dan sebagainya.. dan sebagainya. Mudah-mudahan semua hasil pemeriksaannya nanti mendukung untuk bisa lahiran secara spontan pada waktunya. Amin..yaa..Robbal ‘alamin.


Photobucket

Akankah Terkorbankan?

Sambil menunggu hasil tes lab keluar, aku duduk termangu sendiri di sebuah lembaga kesehatan. Mau baca, gak ada buku atau majalah nganggur atau tergeletak yang bisa dibaca. Mau ngajak ngobrol orang, dari sekian orang yang sama-sama lagi nunggu gak ada satu pun yang aku kenal. Mau ngajak kenalan salah satu diantaranya, aku juga gak mau dianggap SKSD.

Tiba-tiba seorang ibu dengan taksiran umur 34 tahun, dipanggil namanya. Rupanya dia sedang menunggu hasil tes urin di lab ini. Dia antrian lebih dulu sebelum aku.

Tanpa didampingi seorang suami dan tanpa membawa anak, aku pikir orang tersebut belum menikah. Mungkin karena sibuk di karier sehingga di usianya yang sudah kepala tiga, dia belum sempet memikirkan untuk berkeluarga. Ini perkiraan ku ajah loh, dengan melihat dari penampilan luarnya.

Dengan wajah harap-harap cemas beliau menghampiri si bapak petugas lab. Karena ruangan konsulnya tidak tertutup di sebuah ruangan khusus yang terpisah dengan ruang tunggu, maka dengan jelas agak-agak samar, kami yang di ruang tunggu bisa mendengar kalimat-kalimat yang terucap dari si konsultan dan juga klien??nya. Dan setelah ditanyai ini itu, ternyata perkiraan ku tadi salah. Dia sudah bersuami, yang kebetulan saat ini gak bisa menemaninya karena urusan kerja. Dia juga sudah mempunyai anak.
Daaann.. taraaa … “selamat yah, ibu positif hamil, satu bulan”. Wah..wah.. aku yang dengernya aja ikut seneng. Apalagi suaminya nanti yah kalo sudah di kasi kabar.


Tapi tidak dengan si ibu itu. Dia malah terkejut setengah mateng, dengan muka merah. Yang aku perkirakan lagi, muka merahnya karena gak sanggup nahan perasaan bahagianya yang meletup-letup seperti letupan air yang mendidih di panci, dan pengen segera meraung-raung menangis haru biru. Oh, tapi salah lagi perkiraanku kali ini. Si ibu tersebut dengan tanpa tedeng aling-aling menghiba kepada si konsultan lab. Meminta solusi dengan tanpa merasa salah,

Si ibu : “Pak, hmmmm… gimana ya.. gini loh pak… ngggg… anu… itu loooh… bapak mungkin ngerti…”


Konsultan
: “??????????????”


Si Ibu
: “ %&*^$#@)$&*!$~#$^^??”:<}0> ”


Konsultan
: “Maksud ibu gimana?”


Si Ibu
: “yaaah bapak masa gak ngerti juga, okelah saya jelaskan, saya punya anak yang masih kecil, baru berusia 1,5 tahun. Jadi kalo saya sekarang hamil lagi, gimana yah, kan kasian sama anak saya pak…”


Konsultan : “???? ya, memang apa urusan saya? Maksud ibu, mau minta tanggung jawab ke saya, gitu? Saya kan bukan pelakunya..!”


Si ibu : (hadoh.. gak ngerti juga sich???) bukan gitu pak, maksud saya, gimana supaya kehamilan saya ini gak jadi, apakah ada cara buat membatalkannya?? Begitu..”


Konsultan : “Digugurkan maksud ibu??”


Si ibu : (mengangguk maptafff)


Konsultan : “wah.. kalo itu bukan keahlian saya buu, saya hanya berurusan dengan pemeriksaan. Tak bisa lah untuk ‘itu’. Tapi kalo saya boleh menyarankan, fikirkan lagi baik-baik niat spontan ibu barusan … Janin yang sekarang ada di rahim ibu sudah jadi, sudah Allah takdirkan. Dia tidak berdosa, dan memiliki hak untuk hidup, dan ibu lah yang terpilih untuk menjadi sarana baginya terlahir ke dunia ini. Janin ini sendiri kan juga hasil perbuatan ibu dan seseorang di sana yang entah berantah. Salah ibu sendiri mengapa tidak merencanakan kehamilan dengan diprogram.. Allah sudah takdirkan, bagaimana pun kita mencegahnya, kalo sudah dituliskan jadi, ya jadi. Maka sekarang, baiknya ibu syukuri saja kehamilan ini. Banyak para ibu di luaran sana yang tanpa lelah mendambakan punya anak, sampe berobat sana sini, terapi sana-sini demi mendapatkan harapannya mempunyai anak. Sudah bertahun-tahun menikah belum juga dikaruniai anak. Bahkan tak sedikit perpecahan dalam rumah tangga pun terjadi karena alasan belum punya keturunan. Nah ibu, gak perlu bertahun-tahun menunggu, udah mau 2. Ingat itu juga bu.. sekali lagi pesan saya, jalankan dan rawat baik-baik amanah Allah ini”.


Si ibu : “tapi pak *&^((^&*% was.. wes.. wos.. %^*>”:>?< “

Konsultan : “maaf bu, antrian selanjutnya sudah menunggu. Sekian dan terimakasih”

Ah.. fren, apa yah kira-kira yang akan dilakukan si ibu itu selanjutnya..??



Photobucket

4th Anniversary

Cinta…

Rindu…

Kasih…


Sayang….


Rasa Butuh…


Kau.. Imam teladan-ku,

Sedetik perasaan benci kalah dengan sejuta perasaan rindu dipuja-mu ….

Sedetik perasaan galau kalah dengan sejuta perasaan haus belai-mu ….

Sedetik perasaan kalut kalah dengan sejuta perasaan nyaman di sisi-mu ….

Sedetik perasaan hampa kalah dengan sejuta perasaan butuh sayang-mu ….

Inilah aku,

Aku memang bukan Aisyah apalagi Khadijah ….

Aku memang bukan wanita luar biasa….

Aku memang jauh dari kata s-e-m-p-u-r-n-a….

Tapi aku pantang menyerah….bantulah aku menjadi wanita sholehah ….

Engkau Pelengkap jiwa raga-ku,

Maafkan aku yang terkadang alpa akan kewajiban-ku…

Maafkan aku yang terkadang sombong akan kelebihan-ku…

Maafkan aku yang terkadang khilaf seolah2 bisa tanpa-mu…

Maafkan aku, cinta….maafkan aku…..sungguh aku sujudkan maaf, pada-mu sayang….

Artimu……

Kamu adalah nahkoda bagi-ku…

Kamu adalah penunjuk arah hidup-ku…

Kamu adalah pemimpin sholat-ku….

Kamu adalah titian (jembatan) taqwa-ku menggapai Surga Ilahi…..

dan…


Aku adalah kasa putih yang akan engkau sulam dan bentuk dengan didik-mu….

Aku adalah emas berlian yang akan kau suci-kan karatnya….

Aku adalah tanggungjawab-mu sampai kelak mati-ku….

Aku adalah satu dari sekian hal penentu jalan-mu ke Arsy….

Hai Kekasih hati-ku,

Mari kita seberangi luasnya ”lautan kehidupan” ke ujung samudera itu (surga) bersama-sama….

Mari kita jalani “tantangan hidup” yang semakin keras ini bersama-sama….

Mari kita selami makna “jatuh bangun” berumahtangga ini bersama-sama….

Mari kita hadapi “terpaan hidup ” yang Allah hadiahkan buat kita berdua…

Kita berdua telah diikat oleh janji suci dihadapan-Nya…

Aku mencintai-mu hanya karena Allah....

Happy Anniversary Hunny… Luv…


Photobucket

Do’a Untuk Guru & Sahabatku

RAHAYU. Sebuah nama yang indah, sebanding dengan tindak tanduk dengan pemilik namanya. Dengan segala kelemahan dan kekurangannya sebagai manusia biasa, beliau di mataku adalah seorang guru yang sangat bijak, sekaligus sebagai sahabat yang amat baik. Pandai menempatkan kata-kata dalam menyampaikan pepatah dan pendapat. Tidak neko-neko dan low profile. Selalu menebarkan aura semangat setiap harinya ke orang-orang di sekelilingnya.


Hari ini aku menerima kabar yang mengagetkan tentangnya. Beliau mengidap penyakit kanker payudara. Kanker nya ini sekarang sudah ke tahap stadium yang gak bisa di tunda lagi pengeksekusiannya, sudah sampe mengeluarkan darah dari (maaf) putting nya. Menurut ilmu medis, payudara yang terkena kanker tersebut harus segera diangkat semua (kalo gak salah yang sebelah kiri). Karena sudah terkena semua jaringan yang ada di dalamnya. Tapi ini kan baru menurut ilmu kedokteran. Beliau sampe sekarang masih berusaha mencari sambil menjalani pengobatan alternatif, sebelum dilakukan pengangkatan payudaranya.

Aku hanya bisa ikut berdoa untuk kesembuhannya. Apapun yang menjadi pilihannya dalam berusaha mengobati penyakitnya, semoga diberikan kelancaran dan kemudahan oleh Allah swt.

Yaa Allah, apapun yang Engkau takdirkan untuknya adalah yang terbaik, kuatkan ia dalam menerima dan menjalani cobaan dari-Mu. Serta jauhkan kami dari hal-hal yang tidak kami mampu menghadapinya yaa Allah. Amin yaa Rabbal ‘alamin..


Nb. Buat temen-temen semua, minta doanya yaah untuk kesembuhannya.


Photobucket

Dengan Keterbatasan Yang Ada

Terkenang dengan pesan guru ngaji zaman aku masih lagi lucu-lucunya dulu. Diucapkan dengan sangat hati-hati dan dengan kerendahan hati seorang guru besar bagi kami, sehingga pesannya sangat membekas di hati, masih terngiang-ngiang sampe sekarang. Kata-katanya kurang lebih seperti ini :

“Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya janganlah ikut golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa berdiri di depan – menyerukan kebaikan, maka berdirilah di belakang, dukung orang-orang yang mengajak kepada kebaikan dengan segala keterbatasan yang ada. Itu lebih baik”



Ngomong-ngomong soal mengaji ini, zaman aku masih duduk di bangku smp, walopun desaku bukan “kota santri”, tapi anak-anak dari mulai yang baru belajar baca iqro sampe ke remaja se-usia anak-anak sma rajin dengan semangat 45 belajar mengaji, plus pelajaran fiqih dan temen-temennya. Walopun usia remaja, kala itu gak ada perasaan gengsi dan sebagainya untuk masih melanjutkan belajar mengajinya, layaknya seperti bersekolah. Tentunya ada kelas-kelasnya sesuai dengan usia dan kemampuan masing-masing anak didik. Kami tetep berusaha meluangkan waktu dan memprioritaskan mengaji di tengah-tengah berbagai kegiatan sebagai anak sma, karena memang menganggap penting.

Coba bandingkan dengan masa sekarang. Yang aku saksikan di desa tempat tinggalku, anak-anak yang masih mengaji ke ustad/ustadzah itu keluar SD (kira-kira 12 tahun) rata-rata jadi usia maksimal. Mereka yang telah lulus SD sudah tidak melanjutkan belajar mengajinya, dengan alasan sudah sibuk dengan pelajaran-pelajaran di sekolahnya (atau karena tidak menganggap penting??). Memang sich..di sekolah umum pun sudah ada pelajaran agama. Tapinya lagi, kalo bukan sekolah terpadu, pelajaran agama di sekolah-sekolah umum rata-rata hanya 2 jam pelajaran saja dalam seminggu. Cukupkah?

Bagimana di lingkungan tempat tinggalmu temans??


Photobucket

Tebak Tebak Buah Manggis

Kali ini aku bukan mau mengajak zobat zemua maen tebak-tebakan. Tapi mau mengungkap tentang banyaknya ketidak tahuan-ku. Salah satunya yaa ini, istilah “tebak-tebak buah manggis”. Dari kecil aku belum pernah mengetahui (menanyakan pun nggak) arti harfiyah dan asal muasal adanya istilah tersebut. Taunya hanya kalo ketika ada seseorang mengajak atau sedang main tebakan, maka keluarlah bahasa itu, “tebak-tebak buah manggis”.

Kenapa buah manggis? Dan bukan buah duren, buah delima atau buah melon?

Jawabnya : karena buah manggis itu istimewa. Berapa jumlah ruas daging di dalamnya bisa dilihat dari tanda seperti bintang kecil yang terdapat di kulit bagian bawah buah. Kalo bintangnya berujung lima, maka jumlah ruas di dalamnya pun ada lima. Kalo bintangnya berujung enam, bisa dipastikan ruas di dalamnya ada enam. Hal ini kan beda dengan buah duren atau buah duku yang kita gak tau berapa ruas daging di dalamnya kecuali dengan mengupasnya dulu. Lebih rumit untuk menebaknya.

Pemain tebak-tebakan akan mengikis tanda bintang kecil itu, membuatnya rata dengan kulit buah. Menyamarkan, jadi susah untuk ditebak. Kadang dijadikan taruhan untuk saling menebak berapa jumlah ruas di dalamnya. Lawannya akan menimang-nimang, memperhatikan dengan seksama, berusaha untuk menebak, sok jago gituuuuh. Sayangya aku belum nemu gambar buah manggis yang difoto dari bagian bawahnya.

Kebanyakan buah manggis mempunyai lima, enam atau tujuh ruas. Empat dan delapan ruas termasuk jarang. Tiga dan sembilan sangat langka. Dua dan sepuluh.. hmmm.. fantastis susah dicarinya. Jangan tanya yang cuma satu ruas, mungkin hampir bisa dikatakan gak ada. Walopun sebenernya, gak ada yang mustahil di dunia ini. Nah, konon katanya buah manggis yang cuma memiliki 2 ruas, bisa jadi mahal harganya. Ck..ck..ck.. bisa sampe segitunya yah..

Oooh jadi begonoh toh asal muasal peribahasa “tebak-tebak buah manggis” ntu. Wah, payah nich akyu, hal ginian aja baru tahu, hehe.. telatttt..!


Photobucket

Gaphe Giveaways.. Ngikut Ahh..

Seseorang yang belum lama berkeliaran di dunia blogger ini mencoba ikut nimbrung mendaftarkan diri menjadi kontestan di quiz yang diadakan oleh blogger yang sudah tinggi jam terbangnya. Ialah seorang Gaphe, yang sedang mengadakan syukuran ke-200 stories nya di Gaphe Bercerita. Maka dengan segenap tenaga dan nyali ku kumpulkan, aku mencoba memberanikan diri ikut bersaing secara sehat demi sekotak cokelat, yang saaaaaaangat kusuka. Ngilerrrrrr dech. Siapa tahu ajah, Gaphe berbaik hati melemparkan (barang sepotong ajah) cokelatnya ke orang Kuningan yang lagi bunting ini, halah…

Walopun jawaban yang akan aku sajikan berikut jauh dari kriteria penilaian dari seorang Gaphe. Tapi setidaknya aku tidak berkecil hati, karena katanya pemenangnya akan diundi. Siiip.. bismillah.. itung-itung iseng-iseng berhadiah.

Pertanyaan : Apa arti blog Gaphe Bercerita buat kamu?

Jawaban : Gaphe Bererita… selalu ada story yang segar disajikan oleh nya. Walopun aku mengenalnya belum lama, tapi serasa telah berkelilig Indonesia. Beliau mengenalkan kepadaku tempat-tempat yang bahkan belum pernah kutau ada di mana dan seperti apa. Dengan gaya berceritanya yang khas, friendly dan renyah, Indonesia tereksplor di depan mata. Benar-benar sang petualang sejati.

That’s all. Gak lebih dari 5 kalimat aja khan?? Oke dech bang Gaphe.. demikian arti blogmu buat ku. Kurang lebihnya aku mohon maaf. Kalo lebih silakan dikembalikan. Kalo kurang, ngutang dulu, heheh… semoga bang Gaphe berkenan mengikut sertakan blog ku yang ijo-ijo lumutan ini dalam celebrate his 200 stories nya ntu.

Cokelat..oh..cokelat… sudikah kiranya kau kutangkap. Hap..hap..


Photobucket

28 Weeks of Pregnancy

Selama ini aku cuma liat orang lain yang lagi hamil. Kali ini pengen banget melihat penampakan diri sendiri yang lagi bunting ini. Masih enak dilihatkah? Atau sudah gak jelas bentuknya, heheh.. Maka dengan alat seadanya, dan gak bermodal jepret-jepret sendiri (tepatnya sich difotoin) cuma pake hape zaman heubeul. Hasilnya juga alakadarnya. Oya pendapat orang lain yang menilai pun beda-beda. Di usia kehamilanku yang ke 28 bulan ini, ada yang berkomentar soal perutku, “kok kecil yaa..?”,

soalnya asalnya juga aku termasuk langsing, hehe.. Ada lagi yang bilang “wah, udah gede aja nich, kok si Lin (tetanggaku yang gi hamil 8 bulanan) sich keliatannya lebih kecil ya..?”. Yaa whatever lah. Yang jelas, kecil atopun gede, bagiku yang penting janinnya normal, dari segi ukuran dan sebagainya. Dannn.. ini dia penampakan ku saat ini.


Menyoal hasil dari pemeriksaan rutin bulan ini, berdasarkan print out USG, sebagai berikut :

AVE / Usia : 28 weeks

AC (Abdominal Circumferencial) / Ukuran lingkar perut bayi : 22,2 cm

BPD (Biparietal diameter)/ Ukuran pelipis kiri & kanan : 75,4 mm

FW (Fetal weight)/ berat janin : 1.206 g ( bertambah 2 kali lipat dari bulan lalu )

Tulang Punggung : OK

Jumlah dan kondisi ketuban : OK

Posisi janin : sunsang (bahkan sekarang terlilit tali ari-ari satu lilitan)

Jenis Kelamin : masih, seperti hasil pemeriksaan sebelumnya, dan masih aku rahasiakan. Hehe.. piiis, buat surprise ajah yaa..

Pren-pren.. help me, bayiku ini gerakannya aktif banget. Tendangannya kurasakan hampir di seluruh bagian rahim. Sewaktu-waktu di kiri, lain waktu di bawah, selanjutnya di kanan, dan gak jarang pula di atas bagian perutku. Haduhhh.. udah berusaha membantu agar menuju letaknya yang seharusnya, dengan sering-sering melakukan gerakan sujud, misalnya tiap sehabis sholat, lagi nonton tipi, dan di waktu-waktu senggang, aku usahakan sampe nungging-nungging. Bahkan kalo sujudnya beberapa menit sebelum tidur, gak jarang sampe ketiduran. Dengan banyaknya sujud gini, lutut dan leher sampe terasa pegeeeel dan kadang sampe berbekas di lutut, agak menghitam karena awalnya memang udah item. Hehe.. tak apalah, demi berusaha agar bisa lahiran normal dan sehat. Latihan yoga pun aku usahakan rutin seminggu sekali (masih sering bolongnya  ). . Tapi mungkin pas giliran periksa USG pas posisi janin sungsang ya.

Manusia hanya bisa berusaha dan berdo’a. Di atas segalanya, kuasa Allah lah yang menentukan. Mudah-mudahan kehamilan kedua ku ini lancar. Amin.

Photobucket

Abang Becak

Nyanyi dulu ah, mengenang masa kecil. “Naik Becak”

Saya mau tamasya
Berkeliling keliling kota
Hendak melihat-lihat
keramaian yang ada
S
aya panggilkan becak
Kereta tak berkuda
Becak, becak, coba bawa saya

Saya duduk sendiri
sambil mengangkat kaki
Melihat dengan asyik

Ke kanan dan ke kiri
Lihat becakku lari
Bagaikan tak berhenti
Becak, becak, jalan hati-hati
*end*

Kalo Anda jalan-jalan ke Cirebon, dan sedikit mau tengak tengok dengan mengerjap-ngerjapkan mata, maka Anda akan menjumpai banyak pangkalan-pangkalan becak hampir di setiap pinggiran jalan. Terutama jalan-jalan yang ramai dikunjungi orang, seperti di depan-depan mall atau toserba dan juga di pasar-pasar. Banyak juga tukang-tukang becak ini kita jumpai di tiap perempatan jalan wilayah perboden, yang gak bisa dilalui oleh kendaraan angkutan umum.

Dannn .. sering aku temui pemandangan yang bikin hati pilu dan miris. Sekelompok tukang becak yang berumur sudah tidak muda lagi alias sudah sepuh yang kesehariannya hanya mendapat 1-2 penumpang. Bahkan gak jarang pula aku temui beberapa penarik becak yang dalam suatu hari gak dapet penumpang sama sekali, hanya tiduran di atas becaknya, sambil berharap-harap cemas akan datang penumpang. Giliran dapet penumpang, bawaannya banyak banget dengan tarif yang gak seberapa, hasil tawar menawar . Maka pas si tukang becak mengayuh becaknya dengan kaki gemetaran sekuat tenaga menahan beban berat penumpangnya, berusaha tetap bisa menjalankan becaknya. Dengan tenaga ke-tua-annya, becak bisa melaju dengan sangat pelan, di bawah terik matahari, dengan peluh bercucuran. Belum lagi pas menemukan jalan yang menanjak, turunlah si tukang becak, mendorong becaknya karena merasa kakinya tidak kuat lagi mengayuh becak di jalanan yang menanjak.

Adapun si penumpang, dengan cuek bebek nya dia tetap duduk bertumpang kaki, gak peduli itu jalan menurun atau mananjak, gak peduli kesusahan seorang tukang becak, karena dengan begitu dia merasa telah menjadi salah satu jalan rizki si abang becak. Dan karena juga si tukang becak pun gak merasa perlu dikasihani, bahkan dia asik-asik aja dengan kerjaan nya yang demikian itu. Perasaan senang di hatinya, karena akan bisa membawakan beberapa bungkus nasi untuk makan anak dan istrinya.

Kalo melihat ini, malu aku dibuatnya. Apa yang kulakukan selama ini? Seringnya aku lupa bersyukur dengan keadaanku sekarang ini yang mungkin bisa dibilang lebih dari mereka yang kesehariannya hanya mendapatkan penghasilan beberapa ribu perak saja, hasil dari mengantarkan satu dua orang penumpang. Bahkan gak jarang aku masih suka mengeluh dan mengeluh, berharap dan menginginkan apa yang aku dapatkan bisa lebih dari yang sekarang sudah ku dapatkan.

Astaghfirullah Al ‘adhim. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan??”

Photobucket

Memilih Profesi

”Enaknya mending ngajar atau gawe ya?”. Beberapa waktu lalu ada seorang temen yang nanyain hal itu. Intinya doi curhat, lebih baik jadi guru atau staf/karyawan. Hmmm..pilihan yang sama-sama kuat menurutku. Kedua profesi itu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, keduanya sama-sama berpeluang untuk tetap bisa mengembangkan potensi diri. Untuk guru, berkesempatan mengembangkan potensi ilmiyahnya, salah satunya dengan cara continyu mengadakan penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, juga meningkatkan kreatifitasnya dalam membuat media pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Untuk kelebihan sebagai karyawan, bawahan biasanya selalu ada rasa kompetitif untuk meningkatkan kariernya. Dengan sehat mereka saling berlomba meningkatkan potensi yang dimiliki, dengan selalu memperbanyak wawasan, berani dalam berpendapat atau bereksperimen, solid dan kooperatif, memperbanyak relasi sehingga bisa memperluas pergaulan, dan sebagainya. Kalo dengan mulus dijalani, bukan gak mungkin bisa menduduki posisi TOP.

Di samping itu, kita juga mesti liat dulu latar belakang pendidikan kita, potensi dan kesukaan. Ada beberapa orang yang dasarnya suka dengan ajar-mengajar, memiliki kemampuan mengayomi siswa dan membimbing. Beberapa orang lainnya menikmati kerjaan berkutat di belakang komputer dengan setumpuk tugas yang harus diselesaikannya.

Nah, kalo suka dua-duanya, tinggal mengukur kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, bukan cuma asal seneng aja dengan saah satu profesi yang kita pilih. Dan kalo mampu dua-duanya, kenapa enggak?? Gak ada salahnya kok memiliki 2 profesi sekaligus, sebagai pengajar/guru dan sebagai pegawai/karyawan. Asal mesti mempertimbangkan waktu yang dimiliki.

So, teruntuk temenku yang masih bingung, selamat memilih yaa nek.. karena hidup itu memang selalu gak lepas dari yang namanya pilihan.

Photobucket

Ectopic - Waspada Itu Mutlak Penting!!

Dalam 3 bulan terakhir ini di tempat kerjaku ada 2 kasus serupa tapi tak sama. Tentang kehamilan di luar kandungan, yang menimpa temen-temen sekerjaan.. Kasus pertama, dia hamil di luar rahim dan ketahuan setelah 1 bulan. Kasus ke 2 hamil di luar dan di dalam rahim, dan ketahuannya setelah kurang lebih 2 bulan. Kok bisa di dalam dan di luar rahim?? Hasil diagnosa dokter, kehamilan pada kasus yang kedua ini adalah hamil janin kembar. Cuma yang satu sukses nyampe di rahim, tapi yang satunya nyangkut di luar rahim. Alhasil, keduanya gak bisa terselamatkan.

Menyoal hamil di luar kandungan ini, kurang lebih seperti ini kejadiannya :


Hasil dari pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang terjadi di saluran telur (sel telur yang sudah mengalami pembuahan) itu yang seharusnya langsung menuju tempat berkembangnya yaitu rahim, tapi pada kasus ini, hasil pembuahan tersebut macet, alias mandeg. Penyebabnya kebanyakan karena adanya infeksi atau kerusakan pada daerah sekitar saluran telur yang menuju ke rahim ini. Jadi si embrio tidak bisa sampe ke rahim, melainkan stop di saluran ini dan berkembang menjadi janin.

Tapi nich, karena tempat menempelnya embrio ini bukan pada yang seharusnya, dimana perkembangan janin pasti memerlukan daerah yang luas, maka lama kelamaan perkembangan janin tersebut akan mengakibatkan pecahnya saluran yang dihuni itu. Dannnn.. terjadilah pendarahan. Kebanyakan pada kasus ini si bumil baru menyadarinya, karena ada rasa nyeri yang hebat di perutnya, barulah periksa USG. Yang ternyata tidak terdapat janin di dalam rahim ibu. Karena itu tadi, janinnya nyangkut di saluran telur.

Kenapa juga bisa terjadi demikian dimana si bumil baru sadar? Karena di awal-awal kehamilan, itu gejalanya biasa aja, sama aja dengan kehamilan normal : Hasil positif dengan test pack, adanya morning sick dan sebagainya. Dan kebanyakannya lagi, terutama di desa-desa kayak tempat aku tinggal nich, bumil-bumil rata-rata merasa gak perlu untuk langsung periksa scan / USG di awal kehamilan. Hanya cukup tahu bahwa dirinya sedang hamil lewat test pack yang positif.

Kembali ke kasus temenku tadi, karena keduanya sudah mengalami pecahnya saluran telur akibat membesarnya janin, otomatis, saluran telur yang pecah tersebut harus diangkat sampe bener-bener bersih jaringan yang terkena pendarahan itu. Jadi kedua temenku itu sekarang cuma memiliki satu saluran telur aja. Tapi masih berkesempatan untuk hamil lagi. Hmmm jangan sampe dech mesti diamputasi dua-dua nya.. Lalu gimana dengan kasus kedua, yang hamil kembar itu? Janin yang satu udah memang gak bisa diselamatkan karena tidak di tempatnya. Sedihnya, janin yang tumbuh di rahimnya pun gak bisa terselamatkan karena gak berkembang, mungkin karena nutrisi yang tidak tersampaikan ke janin yang kedua ini atau gimana. Wallahu a’lam.

Wah, ternyata periksa USG di awal masa kehamilan itu hukumnya wajib ya.. Ketika keluar hasil test pack kita positif... Menurut hasil googling, semua perempuan sebenernya beresiko mengalami kehamilan di luar rahim ini. Terutama pada perempuan yang memiliki keluhan infeksi. Salah satunya yang mengalami keputihan yang bersifat patalogis (karena penyakit). Jadi jangan anggap enteng yang namanya keputihan..


Sumber Gambar : Google.co.id

Photobucket

Bumil Oh Duren…

Berangkat dari kesukaan sama yang namanya duren, maka terciptalah tulisan ini. Sebelum menikah aku termasuk gadis penyuka berat duren. Kini setelah menikah dan punya anak pun aku masih termasuk penggemar fanatik duren. Dan sekarang, ketika sedang mengandung pun aku masih tercatat sebagai simpatisan setia duren. Tapi sempet terpikir juga olehku, amankah duren buat ibu hamil?? Nah loh..


Beberapa waktu lalu, ketika bertandang ke rumah nya teh Nia alias mama Ina, aku sempet baca tulisan nya yang menceritakan bahwa ada salah seorang temennya yang berhasil melahirkan secara normal, DENGAN CATATAN :

ari-arinya masih menempel di dinding rahim, dan hanya bisa dikeluarkan lewat operasi. Na’udzubillah. Salah satunya, bisa jadi karena kurang kontrol dalam hal makanan. Makanannya itu salah satunya berupa duren. Ya, masih suka makan duren selama masa kehamilannya. Hiiiy.. ngeri yah..

So, aku langsung cek dan ricek sana sini, kenapa begini, kenapa begitu… dan ternyata, intinya adalah kembali lagi ke 'peraturan universal', bahwa wajib kontrol makanan. Semua jenis makanan, bukan cuma duren ajah, disamping banyak manfaatnya, juga gak ketinggalan bisa jadi ada madhorotnya, terutama kalo dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, karena apa pun yang berlebihan, hasilnya pastinya kurang baik.


Oya menyoal buah duren ini, kalo dimakan oleh ibu hamil sebenernya aman-aman ajah, awalnya. Tapi karena duren mengandung banyak gas, glukosa, kolesterol dan sedikit alkohol, maka stelah mengonsumsi durian, gas dalam perut ibu hamil bisa saja menimbulkan kontraksi. Dampak buruk lainnya juga si ibu bisa terkena diabetes karena gluksa yang ada dalam durian. Kolesterol dan alkohol dari duren pun bisa menimbulkan efek buruk pada jantung.


Jadi, hmmm pikir punya pikir mending jangan dulu lah. Selama masa hamil ini gak ada salahnya aku menghindarin yang namanya buah duren untuk sementara waktu. Daripada nanti terjadi premature kontraksi atau bahkan hal-hal lainnya yang gak diinginkan. Selain itu, misua juga sampe sekarang gak pernah suka sama buah duren. Bau katanya sich. Memang bener, tapi bagiku teteeeep nikmat. Tapi gak sampe lah mengidamkan…duren..


NB : Keadaan Zaheer saat ini, Alhamdulillah udah baikan. Tinggal masih sedikit manjanya.

Sumber gambar : Googling


Photobucket

Kecolongan

3 hari kemaren Zaheer sakit demam. Penyebabnya dari radang tengorokan. Kok bisa jeng? Yah salah makan. Tepatnya 4 hari yang lalu Zaheer minum minuman buah yang dia temukan sendiri di lemari es nya di rumah neneknya. Pas udah abis setengahnya baru ketauan kalo ntu minuman udah lewat masa kadaluarsanya. Haddohh…ada-ada aja. Kok bisa sich tu minuman masih di stock nya. Yaa namanya juga orang tua, mungkin kurang ngeh yang mana tanggal produksi, yang mana tanggal kadaluarsa. Udah gitu zaheer keukeuh juga minum minuman dingin. Malem hari pula. Hmmm udah dapet firasat aja nich aku, bakal terjadi sesuatu yang gak diharapkan.

Dan bener aja, malemnya tepatnya malem Rabu, Zaheer langsung terkena demam. Demamnya itu langsung tinggi aja.

Ada sekitaran 38 – 39 an. Plus batuk-batuk. Coba dikasi obat penurun panas dan obat batuk yang ada. Sampe besoknya, demamnya belum juga turun. Wah, berarti bukan demam sembarangan nich. Mencoba sehari dulu home treatment. Tapi hari kedua belum juga ada perkembangan. Malah Zaheer makin lemah dan lesu. Bibirnya juga sampe kering dan pecah-pecah karena kurangnya cairan yang bisa masuk.

Ya akhirnya aku putuskan buat ke DSA. Dari pada kelamaan, trus malah dehidrasi. Alhamdulillah kemaren panasnya udah turun, dan bisa maen lagi. Tapi malah emaknya yang drop. Sekujur badan rasanya pegel-pegel, sendi-sendi terasa copot. Makanya kemaren seharian bener-bener bedrest. Kerjaan rumah pun yang ngerjain si ayah, mulai dari ngepel, nyuci baju dan perabot (oh..thanks beloved..) karena badanku panas dingin juga meriang plus batuk pilek juga. Gak berani dengan obat-obatan karena lagi hamil, aku gencarin aja minum madu 3 in 1.

Syukurnya ini gak berlangsung lama. Sejak tadi pagi kondisiku udah agak mendingan. Tinggal baptilnya ajah, karena tenggorokanku juga bermasalah, sampe agak kerepotan kalo pas nelen makanan. Tapi ternyata, belom selese sampe situ, sejak semalem demam zaheer tinggi lagi. Sekarang aja, aku masih belom bisa berangkat kerja, berarti terhitung udah hari ke 3 aku gak masuk. Sambil ngompresin dahinya Zaheer sambil nyempetin browsing.

Bener-bener jadi pelajaran, kedepannya mesti lebih ekstra hati-hati lagi dengan minuman-minuman kemasan, terutama memperhatikan tanggal kadaluarsanya. Aku yang biasanya selektif dengan setiap minuman yang akan diminum oleh Zaheer, kali ini malah kecolongan. Yah mungkin sudah jalannya dan sebagai pembelajaran juga buat kami semua.

Mudah-mudahan zaheer lekas semuh yaa Allah.



Photobucket

Bahasa Cinta

Mengutip dari inbox di fb yang dikirimkan oleh salah seorang temenku beberapa waktu yang lalu. Ini tentang ungkapan-ungkapan orang tua kepada anaknya. Semuanya hendaknya disampaikan dalam bahasa cinta, yang coba aku sedikit jabarkan disini.

1. Kata-kata pendorong berisi pujian yang penuh kasih dan membesarkan hati.

Ini tebukti sangat efektif. Ketika zaheer beberapa waktu silam masih suka kebablasan ngompol di malam hari. Pas selang gak ngompol, aku puji dia dan terus memberikan semangat serta sugesti positif, bahwa zaheer bisa koq gak ngompol, dan.. berhasil.


Pernah juga aku terapkan pada hal membuang sampah di tempatnya, yang awalnya masih suka buang sampah ngasal di mana aja, seenaknya, sekarang sudah terlatih bisa membuang sampah di tempatnya yang seharusnya.

2. Hadiah (Beri reward sederhana untuk tiap kemajuan sekecil apapun)

Yang ini juga gak kalah jitunya dengan pujian. Bisa dibedakan antara hadiah dengan sogokan agar anak berbuat baik. Beda juga dengan iming-iming. Kalo iming-iming hadiah kan dari awal sudah dijanjikan mau dikasih sesuatu asal anak mau berbuat sesuatu untuk kemajuan nya. Kalo yang seperti ini, bisa jadi kedepannya si anak malah terbiasa dengan imbalan.

Tapi hendaknya ketika kita mengharapkan suatu kemajuan pada diri anak, kita tidak menjanjikan terlebih dulu hadiah atau pemberian apa pun padaya. Mungkin lebih mirip sebagai surprise gitu kali yaa.. jadi walopun kita gak jarang memberikan hadiah atas kemajuan-kemajuan anak kita, tapi kita juga tidak berarti mengajarkan tentang kebiasaan pamrih.

3. Service (Lakukan sebagai hadiah, jangan sampai mematikan kemandirian)

Bolehlah sekali-kali kita membantunya mempermudah dalam melakukan sesuatu. Hanya pada saat-saat yang kita kira anak kita belum sanggup untuk mengerjakannya, atau dia sanggup tapi pada saat-saat yang kurang memungkinkannya untuk melakukan sendiri. Tapi juga gak keseringan, yang malah hanya akan bikin anak jadi manja.

4. Sentuhan fisik (Sangat besar pengaruh belaian dan kecup sayang)

Jangan pernah ragu untuk memeluk, mengecup atau mengelusnya, meskipiun itu di depan umum misalnya. Asal gak berlebihan.

5. Waktu yang berkualitas (luangkan waktu khusus untuk anak)

Sesibuk apa pun seorang FTM terutama WM selalu-lah berusaha untuk meluangkan waktu bercengkrama dengan anak kita, selelah apapun. Baik itu di waktu belajar ataupun cuma bermain-main dengannya. Jangan sampe anak-anak kita tumbuh jadi anak yang sepi ibu.



Photobucket

Apa Kabar mu …

Setiap orang pastinya pernah merasakan yang namanya kangen pada seseorang. Perasaan kangen ini ada yang memang selalu terasa di setiap saat, karena jarang / belum pernah bertemu lagi. Misalnya kangen pada suami tercinta yang lagi bertugas jauh, atau kangen pada orang tua yang udah lama gak ketemu karena kampung halamannya nun jauh di mato. Kangen seperti ini bisa dirasakan oleh seseorang tiap hari.

Nah, berbeda dengan perasaan kangen yang tiba-tiba dirasakan oleh seseorang.

Rasa ini gak tiap hari / gak tiap saat dirasakan. Tapi hanya sesekali dan terjadinya tiba-tiba, atau bahkan hanya ketika kita ingat pada seseorang tersebut, kangen itu baru dateng. (hehe.. gak penting)

Mungkin yang kedua inilah yang aku rasakan saat ini. Aku tiba-tiba teringat dengan bibiku yang udah lama gak ketemu. Tepatnya sich, bibi iparku, namanya bi Ani. Do’i adalah istri nya paman dari suamiku. Kira-kira udah hampir 10 bulan gak ketemu. Kenapa bisa begitu? Karena mereka berdua sudai pisah, alias cerai. Hiks.. sedih kalo mengingatnya.

Alasan utama yang menjadi pemicu berpisahnya mereka adalah karena udah 4 tahun menikah belum dikaruniai anak. Padahal keduanya sudah sangat menanti-nantikan kehadiran sang buah hati. Sangat disayangkan memang. Perihal belum mempunyai anak seharusnya jangan menjadikan perpisahan antara suami istri. Yah.. ngomong doank memang gampang, tapi prakteknya lah yang agak sulit. Dari satu masalah, bisa berkembang menjadi beberapa masalah lainnya. Dari satu persoalan bisa beranak menjadi banyak persoalan lainnya, bahkan mungkin bercucu cicit..

Bi Ani..seorang yang cantik, energik, periang, penyayang sama anak-anak, dan sangat mahir dalam hal masak-memasak. Hampir setiap masakan dia pasti bisa. Ini yang paling kukagumi dari seorang bi Ani. Tiap ada acara di desanya, bi Ani selalu ditunjuk jadi juru masaknya. Bahkan tiap ada hajatan pun Bi Ani selalu tak tertinggalkan soal pembuatan jamuan dan sebaginya.

Sebenernya secara biologis, keduanya tidak bermasalah dalam hal kesuburan untuk berketurunan. Tapi mungkin Allah belum kasih mereka keturunan. Dalam kehidupan sehari-hari pun mereka terlihat akur-akur saja. Tapi dasarnya manusia, ada saja perasaan minder dan keinginan yang gak bisa ditolelir lagi mungkin. Dari masalah inilah, berkembang menjadi banyak masalah yang complicated. Dari mulai banyaknya sindiran-sindiran dari orang-orang sekitar, celetukan-celetukan dari anak-anak yang belum mengerti, sampe ke kecurigaan-kecurigaan yang sebenernya tidak perlu.

Maka pecahlah keputusan untuk berpisah itu. Kami, keluarganya rasanya beraaaaat banget menerima keputusan ini. Tapi mau gimana lagi, kami hanyalah sodaranya yang cuma bisa memberikan pertimbangan dan kata-kata yang sekiranya bisa menjadi nasihat untuk keutuhan rumah tangga mereka. Tapi.. memang tidak bisa dipaksakan. Sad anding..

Sekarang, aku udah lost contact dengannya. Kabar terakhir yang aku denger, bi Ani udah kerja di Jakarta. Yah, dimanapun sekarang keberadaanya, mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT. Kami akan selalu menganggapmu tetap sebagai saudara kami, bi…




Photobucket

25 Weeks Pregnancy

Hari ini usia kehamilanku kurang lebih sudah di 25 minggu. Alhamdulillah kondisi ku sampai saat ini gak ada keluhan apa-apa. Bayi dalam perutku ini juga aktif banget gerakannya. Semangat banget nendang-nendangnya. Terutama tiap kali aku usap-usap perut atau pas aku lagi ajak ngobrol, langsung direspon dengan goyangan-goyangannya yang aduhai. Hehe..

Minggu kemaren aku cek USG, hasil taksirannya sebagai berikut :


1. AVE / Usia : 24 weeks

2. AC (Abdominal Circumferencial) / Ukuran lingkar perut bayi : 18,9 cm

3. BPD (Biparietal diameter)/ Ukuran pelipis kiri & kanan : 60,7 mm

4. FW (Fetal weight)/ berat janin : 667 g (cukup)

5. EDD / taksiran hari lahir : 14 Juli 2011

6. Tulang Punggung : OK

7. Jumlah dan kondisi ketuban : OK

8. Posisi janin : sungsang.

Keterangan perihal kondisi ini aku diberitahu sama dokternya agar gak perlu kuatir, karena berat janin pun baru 667 gram, masih leluasa bergerak. Tapi tetep aja sedikit-banyaknya bikin aku agak ketar-ketir juga. Tips yang dikasi dokter untukku adalah agar aku sering melakukan gerakan sujud, biar posisi janin bisa berada pada yang seharusnya. Atau para bunda mungkin punya trik jitu soal bayi sungsang ini. Share yaa..

9. Jenis Kelamin :
.hmmmm..kasih tau gak ya? Hehe.. kayaknya ini buat surprise aja.. tunggu tanggal mainnya yaa.

Oya, hasil googling aku dapet standar tentang ukuran (kurang lebih) panjang dan berat janin selama masa kehamilan yang aku rangkum dalam tabel sebagai berikut :


Ukuran ini hanya sebagai standar kebanyakan ibu-ibu hamil secara normalnya. Tapi gak sedikit juga yang ukuran nya lebih atau kurang dari rumus di atas dalam kondisi baik-baik aja. Jadi, ukuran tersebut bukanlah sebagai patokan mutlak. Yang terpenting.. adalah dimana kondisi kehamilan, ibu dan janin dalam keadaan sehat dan cukup gizi.



Photobucket

Terjangkit Virus Kurang Asem

Tulisan ini aku buat sebagai ungkapan terimakasihku yang segede-gedenya buat teh Lidya dan mba’ Yeni yang udah menyadarkanku perihal bermasalahnya blog ku yang cuma satu-satunya ini. Bahwa : sudah beberapa pekan ini, atau bahkan mungkin sudah beberapa bulan terakhir ini blog ku terinfeksi virus. Ini bisa terdeteksi kalo kita pake nya Google Chrome. Selama ini aku kan pake Mozilla Firefox, jadi terlihat seolah blog ku aman-aman aja. Ternyata pas dibuka di Chrome (yang memang ada filternya) muncul warning kayak gini :

(Gambar dicopi dari yendoel.blogspot.com)


Thanks to teh Lidya yang udah ngasih info ini lewat facebook, tertanggal 11 Maret 2011, dan baru kebuka tanggal 21 Maret 2011, hehe…Thanks a lot..Yaah soalnya aku sama sekali gak menyadari kalo blogku ini telah terjangkit virus. Sekarang link pembawa virus nya udah aku delete jeng..

Alhamdulillah sekarang udah oke lagi. Udah aman sentosa lagi. Mungkin kedepannya aku lebih baik pake chrome aja, sebagai antisipasi juga buat pengamanan data-data di kompi ku.


Photobucket

Things About Me

PR yang udah lama belum terkerjakan, dari Bundit, untuk mereview diri sendiri. Di sini aku tidak akan menjabarkan tentang sifat dan karakter. Soalnya ini teramat berat buatku, untuk ke-valid-an data yang aku berikan, mesti melakukan survey dulu ke beberapa negara tetangga, bukan studi banding loh!.. hehe.. agar info yang aku jabarkan di sini tidak mengada-ada atau pun hanya menampilkan segala sisi baiknya aja. Makanya beberapa hal about me berikut ini, lebih ke hal-hal yang aku sukai.. Let’s chekidot..

1. Warna Favorit : Hijau & hitam

Bagiku hijau sangat nyaman dipandang mata, menyejukkan, membahagiakan, menggembirakan bahkan bisa menambah semangat hidup, hehe.. lebay!
Kayak warna dominan blog ku yang cuma satu-satunya ini, hijau, dah lumutan karena jarang di tengok dan sepi pengunjung. Gak nyambung!..
Makanya cat rumahku juga warna hijau. Untungnya si ayah tayang nan baik hati serta tidak sombong meng-ACC-nya. Banyak peralatan di rumah pun berwarna hijau. Adeeeem..

Aku juga suka warna hitam, warna yang elegan, rapi dan cool serta tidak mudah kotor, tepatnya tidak mudah keliatan kotornya, hehe..

2. Hobi : Baca dan olah raga (a.k.a badminton)

Walopun hobiku baca, tapi bukan berarti aku rajin melahap buku apa pun tanpa pandang bulu. Masih suka pilih-pilih lah, yang sesuai dengan kebutuhan dan hobi. Buku yang aku suka untuk membacanya terutama yang energik, yang mampu membangkitkan semangat, atau yang sesuai dengan situasi dan permasalahan yang sering dihadapi. Suka humor juga. Fiksi juga oke.
Hobi badminton, semenjak menikah sudah tidak pernah lagi jadi rutinitas, tidak seperti dulu, ketika masih lucu-lucunuya aku hampir tiap 2 hari sekali latihan. Bahkan sempet memenangkan medali emas lomba badminton tingkat kompleks (???)

3. Makanan fave : Mie ayam & ice cream
Buah fave : Duren
Sayur fave : Bayam pake jagung manis
Minuman fave : Jus tomat

4. Menyukai berbagai macam bunga-bungaan, terutama mawar. Selain karena bentuknya yang indah, mawar juga wangi serta banyak macam warnanya. Tapi aku baru mempunyai satu jenis saja koleksinya. How poor..

5. Karena hobi baca, aku bisa tahan berjam-jam di toko buku atau perpustakaan. Baik itu karena lama baca-baca, ataupun cuma ngeberantakin doank.

6. Suka traveling. Kemana pun, sejauh apa pun kan ku tempuh demi memuaskan hobi jalan-jalan ku ini. Gak peduli pake angkutan apa pun, yang penting tetep asik, terutama kalo jalan ke tempat-tempat yang baru ku kunjungi, aku pasti semangat 45.

7. Menyukai kegiatan out bond, camping, hiking. Baik ke hutan-hutan, atau ke bukit. Dari semenjak SD aku selalu bergabung di ekskul Pramuka, karena memang suka kegiatan-kegiatannya. Makanya, selain karena emang udah bawaan dari sono nya, warna kulitku agak-agak redup, karena sering terpanggang di bawah terik sang pusat tatasurya, hehe..

8. Selalu berkeingininan mengetahui akar dari setiap perkataan, kejadian atau informasi sampe tuntas. Intinya kalo ada hal yang masih samar, akan terus kukejar sampe ketemu titik terangnya. Selama belum mendapatkan jawaban yang lengkap dan pas, akan terus ditanyakan sampe sejelas-jelasnya. Kadang hal ini suka kebablasan, sampe ke area pribadi orang lain pun. Kalo ada yang curhat, bisa sampe kepikiran selama sehari semalam, terutama kalo belom bisa ngasih pendapat untuk solusinya. Hmmm…

Oke, cukup yah? Dan.. beginilah penampakan awardnya :


PR ini aku lanjutkan ke temen-temen yang ngasih komen di postingan ku sebelumnya, dengan tanpa meneliti dulu, apakah beliau-beliau sudah mendapatkan PR seperti ini atau belom.

1. Bunda Farras
2. Ibu Dzakifay
3. Lidya
4. Bunda Shishil
5. Sudindra

Monggo, diterima yaa PR nya (menulis 8 things about your self)...



Photobucket

Nyelip Buat Temenku

Beberapa hari yang lalu ada salah seorang temenku yang curhat (minta pendapat tentunya). Hehe… berlagak seorang psikolog, di sini aku akan mencoba mengutarakan pendapat ku tentang masalah yang sedang menimpa temen ku itu. Permasalahan yang dialami nya mungkin saja pernah menimpa tiap orang. Apalagi orang yang sudah berumah tangga, dimana pasangan kita mengalami perubahan perilaku dan sikap.

Fren, perubahan semacam ini menurutku lumrah terjadi pada setiap orang. Bahkan pada diri kita sendiri. Bedanya ada yang menyadari atau tidak.

Baik itu perubahan ke arah yang lebih baik, ataukah sebaliknya. Kalo menjadi lebih baik, mungkin kita seneng dan bersyukur. Nah giliran nya perubahannya menjadi lebih buruk? Uring-uringan lah kita dibuatnya. Seseorang yang awalnya biasa-biasa aja, bahkan cenderung segala sikap perilakunya sangat menawan hati kita, kini berubah beberapa derajat menjadi seseorang yang dengan sikap yang tidak kita harapkan. Harus bisa dibedakan, perubahan nya kali ini apakah menyimpang dari sifat aslinya? Ataukah malah sifatnya kali ini adalah yang sebenarnya?? Nah loh!

Lalu apa yang berubah dengan temen mu jeng? Yang berubah sih bukan temen ku yang ini, melainkan seseorang yang terdekat dengannya (alias pasangannya) yang mengalami perubahan sikap. Yang dari awalnya seorang yang saaaaaangat lembut selembut kapas, kini menjadi kasaaaaaaar sekasar batu karang. **batu karang kasar gak sich?** hehe.. mengada-ada ahh.. yang bener sich berubah menjadi agak kasar, terutama dari perkataan.

Oke Fren, lanjoood..
Menurutku **sambil sedikit mengernyitkan kening, seperti orang yang berfikir**, langkah awal adalah kenali dulu sebab dan asal muasalnya do’i berubah. Apakah itu intern ataukah ekstern. Caranya adalah dengan mengajak bicara dari hati ke hati. Cari waktu yang tepat untuk mengajaknya mebahas masalah ini. Jadi *menurutku* bukan saja di saat kejadian (perilaku kasar) terjadi, tapi lebih baik lagi ketika keadaan sedang tenang, hati sedang adem ayem. Tentunya dengan cara dan nada bicara yang tepat, dengan tetap menerapkan jurus kelembutan yang dimiliki.

Bukan tidak mungkin, penyebabnya adalah diri kita sendiri. (bukan bermaksud menyalahkan lho Fren). Mungkin ini yang tidak kita sadari, perilaku / perlakuan kita lah yang justru menjadikannya berubah sikap menjadi kasar. Atau ada beberapa keinginannya yang sampai sekarang belum bisa kita penuhi, padahal itu sepele (menurutnya) misalkan. Atau juga sikap kita yang akhir-akhir ini kurang perhatian, kurang berusaha meluangkan waktu buatnya, padahal di saat do’i butuh diperhatikan. Misalnya karena soal banyaknya kerjaan kantor dan sebagainya. Mungkin juga karena kesibukan kita di kantor, menyebabkan pasangan kita kerepotan mengurus kerjaan rumah dan anak, padahal pasangan kita amat sangat memerlukan bantuan kita. Akhirnya kecape’an dan berujung pada perilaku yang mudah marah dan atau kasar. Dan sebagainya.. dan sebagainya..

Kalo sebab dari berubahnya perilakunya menjadi kasar ini sudah kita ketahui, apalagi ini terlontar dari mulutnya sendiri, bukan dari siapa-siapa maka akan mudah bagi kita memikirkan bagaimana penyelesaiannya. Memang ada pendapat yang mengatakan bahwa karakter orang itu akan sulit diubah. Tapi menurutku kita bisa ikut andil dalam merubah seseorang terutama jika seseorang itu menyadari akan kekeliruannya, dan bertekad serta mau untuk diajak berubah ke arah yang lebih baik. Apalagi kalo sifatnya yang sekarang adalah bukan yang sebenernya, bukan pembawaannya sejak awal. Pelan, tapi pasti.

Obrolkan juga padanya bahwa ketika kita sudah menjadi orang tua dari seseorang **anak kita**, maka berbeda dengan ketika kita masih sendiri. Bahwa sekarang akan ada yang menjadikan kita sebagai figur yang dicontohnya. Segala tindak-tanduk kita, segala ucapan kita akan ada cerminannya, yaitu dari anak kita sendiri. Perkataan yang tidak pantas, perbuatan yang kurang sopan, akan tersimpan dalam memori polosnya anak kita. Maka akan lebih baiknya lagi kita lebih memperbayak penyaringan kita terhadap apa-apa yang kita lakukan dan kita ucapkan terutama di depan anak kita.

Yang lebih utama dari semua itu adalah ketika pasangan kita sedang “kambuh” sikap kasar nya, kita jangan sampai terpancing esmosi ikutan bersikap kasar juga. Teruslah berusaha membantu menemukan kesadaran akan kekeliruannya dengan tetap menjaga kelembutan sikap kita. Jangan sampe kekasaran dibalas kekasaran. Oke fren?

Tulisan ini bukan cuma semata-mata memberikan pendapat buat dirimyu temanku, melainkan sebagai pelajaran juga buatku, yang kadang masih keceplosan berbicara yang kurang baik di depan suami dan anakku tercintah.. ini hanyalah pendapat dari seorang ibu rumah tangga biasa yang sedang belajar bagaimana menjadi istri yang baik dan seorang ibu andalan untuk anak-anaknya. Sekali lagi, hanya pendapat.. bukan saran dari seorang Psikolog, bukan juga dari seorang pakar.

Mudah-mudahan sedikit banyak bisa membantu, minimal dengan curhatan mu ini pada dirikyu, sedikitnya bisa membuat hatimu plong, walopun tidak bisa ikut merubah apa-apa.
Dan buat para bunda, sok stuh ditunggu advice nya…



Photobucket