Dah lama gak bisa posting.. Ada cerita menggembirakan, ada juga yang menjengkelkan. Ceritanya tanggal 26 kemaren, kami sekeluarga pindahan rumah. Yang awalnya kami hanya numpang-numpang di rumah ortu, rumah mertua dan rumah orang laen (heheh.. ngontrak maksudnya) , alhamdulillah sekarang dah punya yang permanen. Dengan kata lain kami udah punya rumah sendiri.
Maklum lah kita baru berumah tangga selama 2 tahun lebih dikit. Baru punya rumah sekarang. Karena emang sejak awal, prinsip kami ga mo nyusahin ortu kami. Pengen merintis sendiri dari awal. Walopun sebenernya, mertua juga udah beberapa kali nawarin tinggalnya di rumahnya aja, yang kelak rumah tersebut untuk kami. Tapi kami juga berpikir, pengen ada sesuatu yang bisa kami hasilkan, dengan jerih payah kami. Pengen ada sesuatu yang bisa diwariskan buat anak-anak kami kelak. Jadi ada semacem kebanggaan tersendiri.
Nah, kalo kami hanya menerima pemberian ortu, kan ceritanya laen, namanya juga rumah ortu, pasti selamanya disebut numpang, walopun kelak rumah tersebut akan jadi milik sendiri, misalkan. Dan aku juga termasuk orang yang gak enakan. Pasti gak bebas untuk melakukan suatu apapun, misalnya pengen jadiin rumah begini, atau pengen jadi gitu. Beda lagi kalo yang punya sendiri. Mo diapain juga terserah sendiri.
Kembali cerita soal rumah baru, rumahnya sich amat sederhana dan gak begitu luas. Terdiri dari 3 kamar, ruang tamu, ruang tengah, dapur dan kamar mandi. Untuk ruang makan, ditempatkannya di dapur aja sementara. Ada halaman depannya, ga luas-luas amat sih tapi cukup buat nanam bunga-bungaan, hobiku dan hobi suami. Rumah ini udah agak lama dibangun, so masih perlu rehab sana sini. Jadi belom bisa dipampang potonya. Ntar aja kalo dah rapi ya.
Soal lokasi, lumayan strategis, hanya terhalang oleh tiga rumah dari jalan raya provinsi, bukan di gang, tapi tepat di pinggir jalan desa. Rumahnya menghadap ke timur dan utara. Jadi rumah sehat, insya Allah. Hmmmh pokonya legaaa dech rasanya, akhirnya bisa punya rumah sendiri.
Itu cerita menggembirakannya. Kalo cerita menjengkelkannya, masih tentang rumah itu.
Begini, sebelumnya, rumah tersebut listriknya dipake buat di dua rumah, rumah yang sekarang dibeli dengan yang sebelahnya, punya adiknya. Nah, di awal akad, yang punya rumah menjanjikan, kalo setelah menerima uang secara tunai/lunas, akan langsung dipasangkan listrik satu paket lagi, terpisah dari yang lama. Oke, kita bayarlah secara langsung semua.
Setelah lunas, si pemilik rumah pulang ke rumah anaknya di Tasik, dengan catatan sebelumnya sudah menitipkan pesan sama adiknya untuk memasangkan listrik baru. Beberapa hari kemudian, adiknya dateng ke rumah, menyampaikan pesan si pemilik rumah bahwa pemasangan listrik ditanggung oleh kami. Tentu dong kita terkejut, ya kita gak terima lah.. Itu sama halnya dengan mengingkari perjanjian jual-beli rumah.
Karena udah keburu emosi kita pun langsung berniat membatalkan pembelian rumah, dan meminta uang kembali utuh! Si adik pemilik rumah tadi mengatakan (dari kakaknya) kalo uang penjualan rumah udah dipake beli tanah, ini dan itu, jadi intinya gak bisa dikembalikan. Huh..! dari situ kita bener-bener deh kecewa berattt.. merasa ketipu. Udah mah kita teh udah capek-capek pindahan, mana baru tau kalo airnya di musim kemarau gini suka agak seret, yang sebelumnya dikasi taunya lancar-lancar aja. Lengkaplah sudah kekecewaan kita terhadap pemilik rumah. Langsung dech si ayah telepon-telepon temen-temennya, nawar-nawarin nih rumah. Karena emang udah bulet berniat dijual aja. Pokoknya kecewaaaa!
Di tengah-tengah kegeliasahan ini, baru teringat, ada sesuatu yaang hampir terlupakan, yaitu telepon langsung pemilik rumah, dan alhamdulillah ada nomor anaknya yang di Tasik. Maka tersambunglah ke si pemilik rumah. Dan ternyata ...! sesuatu agak mengejutkan, kata si pemilik rumah, bahwa dia gak membatalkan soal pemasangan listrik, bahkan akan mengurus sendiri katanya, sesuai kesepakatan, ditanggung olehnya. Dan dia janji tanggal empat Juli ini mo ke kuningan, dan mengurus-urus semuanya.
Hmmm.. plooong.. rupanya ini permainan si adik pemilik rumah, yang mungkin pengen mengambil keuntungan dari sini. Masya Allah... ternyata ada orang seperti itu, jadi pengen jitak tuh orang.
Dan moga-moga, si pemilik rumah (mantan maksudku) akan melaksanakan janjinya. Insya Allah, mudah-mudahan.
Oya, buat temen-temen blogger, aku n keluarga minta doa restunya, menempati rumah baru ini. Semoga rumah ini menjadi rumah yang pernuh berkah, rumah yang manaungi kami di dalam keluarga yang sakinah, mawadah warohmah. Amin.
Cat : Karena listriknya masih belom kuat berkompie ria (masih dipake di dua rumah), jadi mungkin gak bisa blogwalking tiap hari. Banyak absennya. Thanks all...